Atas perintah pihak militer Myanmar, penyedia layanan internet broadband nirkabel memutuskan layanannya mulai hari Jumat (2/4) seiring terus meluasnya demonstrasi menentang ancaman kekerasan terhadap mereka yang menentang kudeta militer.
Arahan dari Kementerian Transportasi dan Komunikasi hari Kamis (14) memerintahkan agar “seluruh layanan data broadband nirkabel untuk sementara ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” demikian menurut pernyataan yang dipasang di dunia maya oleh penyedia layanan lokal Ooredoo.
Setelah pemutusan akses layanan internet pada malam hari selama berminggu-minggu, militer Myanmar hari Jumat menutup seluruh tautan – selain yang menggunakan kabel serat optik – yang kecepatan operasinya secara drastis jauh berkurang.
Akses pada jaringan seluler dan semua fasilitas nirkabel, yang merupakan opsi yang lebih murah dan banyak digunakan warga di negara berkembang, juga telah diblokir.
Telenor Konfirmasi Penutupan Seluruh Layanan Nirkabel Oleh Militer
Perusahaan telekomunikasi Norwegia Telenor, salah satu operator terbesar di Myanmar, mengukuhkan bahwa pihaknya tidak lagi dapat menawarkan layanan nirkabel. Berdasarkan tawaran layanan yang disampaikan pada warga hingga hari Jumat ini, Telenor menawarkan layanan serat optik hingga 40 megabit per detik, jauh di bawah akses berkecepatan tinggi yang minimal mencapai 100 megabit per detik.
Pemerintah telah menutup semua layanan kecuali untuk segelintir outlet media yang dikendalikan sepenuhnya oleh militer. Sebagian dari mereka yang dilarang beroperasi atau operasinya telah ditangguhkan, masih terus mempublkasi melalui media sosial atau metode apapun yang dapat mereka temukan.
BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB Serukan Pembebasan Tahanan Myanmar, Akhiri Kekerasan
Facebook Tambah Fitur Keamanan untuk Pengguna di Myanmar
Facebook mengumumkan pihaknya menyediakan fitur keamanan yang memungkinkan pengguna di Myanmar meningkatkan pengaturan keamanan dengan mengunci profil mereka, supaya tidak dapat diakses oleh “bukan teman.”
Hal ini termasuk mencegah “bukan teman” memperbesar, berbagi atau mengunduh profil berukuran penuh dan foto sampul atau foto utama, termasuk melihat apapun yang dipasang seseorang di linimasa (timeline)-nya.
Facebook dan platform media sosial utama lainnya telah melarang anggota militer Myanmar, yang juga dikenal sebagai Tatmadaw, dan memblokir iklan dari sebagian besar entitas komersial yang terkait militer.
Staf Ditembak Mati, Bank Korea Selatan Tutup Cabang di Yangon
Dalam perkembangan lainnya, sebuah bank Korea Selatan hari Jumat mengatakan menutup cabangnya di Yangon untuk sementara waktu dan mempertimbangkan untuk memulangkan karyawan yang berkewarganegaraan Korea Selatan setelah pasukan keamanan menembak mati salah seorang karyawannya di Myanmar.
Juru bicara Bank Shinhan, Noh Ji-young, mengatakan perempuan itu ditembak di kepala ketika sedang pulang kerja Rabu lalu (31/3) dan dinyatakan meninggal dunia hari Jumat. Bank itu tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang insiden itu.
BACA JUGA: Utusan PBB Ingatkan Potensi Pertumpahan Darah dan Perang Saudara di MyanmarKementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan perempuan itu ditembak oleh pasukan keamanan Myanmar yang memeriksa mobil perusahaan yang digunakannya. Ditambahkan, pihak Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah mengeluarkan peringatan pada seluruh warga Korea Selatan di Myanmar untuk bersikap hati-hati ketika diperiksa oleh pasukan keamanan. [em/pp]