Departemen Kehakiman, Selasa (16/5), mengumumkan rangkaian kasus kriminal. Mereka melacak aliran ilegal teknologi yang sensitif, termasuk kode piranti lunak Apple untuk mobil tanpa sopir dan bahan yang digunakan untuk rudal, ke musuh asing seperti Rusia, China, dan Iran.
Sebagian dugaan pencurian yang disorot departemen itu sudah ada sejak beberapa tahun lalu, tetapi para pejabat Amerika baru menarik perhatian pada kumpulan kasus itu sekarang untuk menyoroti kerja gugus tugas yang dibentuk tahun ini dalam mencegah pengiriman barang ke luar negeri.
“Kami berkomitmen untuk melakukan semua yang kami mampu untuk mencegah alat-alat canggih ini jatuh ke tangan musuh yang menggunakannya dengan cara yang tidak hanya mengancam keamanan nasional kita tetapi juga nilai-nilai demokrasi di mana-mana,” kata Matthew Olsen, asisten Jaksa Agung dan kepala divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman.
Dalam satu dari rangkaian kasus yang diungkap, Departemen Kehakiman menuduh warga negara China bersekongkol mengirim grafit isostatik ke Iran, melanggar sanksi Amerika. Bahan itu bisa digunakan untuk hulu ledak rudal balistik antarbenua.
Departemen Kehakiman dan Perdagangan awal tahun ini meluncurkan Disruptive Technology Strike Force sebagai cara untuk mencegah musuh-musuh Amerika memperoleh teknologi yang sensitif. [ka/jm]