Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan ragu bahwa peletakan jabatan sejumlah perwira militer Birma akan membuat pemilu mendatang di negara tersebut lebih adil.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley menyampaikan kepada wartawan bahwa peletakan jabatan bulan lalu oleh sejumlah pejabat militer Birma, dapat dipandang sebagai satu langkah positif. Tetapi, ia menambahkan bahwa Birma perlu membukakan pemilu bagi semua pihak yang ingin turut berpartisipasi secara konstruktif.
Peletakan jabatan membuat para pemimpin tersebut, yang sekarang sipil, layak membentuk partai politik dan mencalonkan diri. Para pengecam memandang tindakan itu sebagai jalan bagi pemerintah yang sekarang untuk mempertahankan kekuasaan.
Partai oposisi utama, Liga Demokrasi Nasional, telah mengancam untuk memboikot pemilu itu. Undang-undang baru melarang pemimpin demokrasi yang juga pemenang hadiah Nobel Aung San Suu Kyi turut dalam pemilu karena ia tahanan rumah selama bertahun-tahun.