Petinju Lin Yu-ting dari Taiwan melaju ke babak final untuk memperebutkan medali emas di kelas bulu putri. Yu-ting memenangkan pertarungan ketiga berturut-turut di Olimpiade Paris, di tengah pemberitaan luas mengenai kesalahpahaman tentang gendernya.
Sehari setelah Imane Khelif, petinju kelas welter putri dari Aljazair, mencapai final di divisinya dengan kemenangan ketiga berturut-turut di Paris, Lin mengalahkan Esra Yildiz Kahraman dari Turki 5-0 pada Rabu (7/8) malam. Lin akan memperebutkan emas pada Sabtu (10/8).
Lin dan Khelif mendominasi semua pertarungan mereka di Olimpiade meskipun ada kericuhan besar yang disebabkan oleh dampak dari keputusan Asosiasi Tinju Internasional (International Boxing Association/IBA) yang mendiskualifikasi kedua petarung dari kejuaraan dunia karena diduga gagal dalam tes kelayakan tahun lalu. IBA sendiri telah dilarang tampil di Olimpiade.
Menanggapi sorotan yang tidak diinginkan itu, kedua petarung itu memberikan penampilan terbaik dalam karier amatir mereka yang panjang. Seperti Khelif, Lin tidak pernah menjadi juara yang dominan dalam olahraganya. Namun hal itu tidak membuat banyak pengamat ragu untuk menyebut keduanya sebagai mesin tinju yang tak terhentikan selama Olimpiade karena IBA mendiskualifikasi mereka tahun lalu.
Faktanya, Lin yang berusia 28 tahun adalah petinju amatir veteran yang memenangkan kejuaraan dunia pada 2018 dan 2022 selama satu dekade yang solid berada di level teratas olahraga tersebut. Dia biasanya lebih tinggi dan lebih ramping dibandingkan lawan-lawannya, memenangkan pertarungannya melalui teknik yang solid dan penggunaan jangkauannya yang cerdas daripada kekuatan.
Begitulah cara dia mengalahkan Kahraman, yang berusaha memaksakan pertarungan adu kekuatan sementara Lin dengan sabar menjaga jarak selama tiga ronde.
Ketika Khelif memberikan wawancara eksklusif akhir pekan lalu kepada SNTV, mitra kanal video olahraga The Associated Press, dan kemudian berbicara sebentar di zona campuran setelah kemenangan semifinalnya pada Selasa (6/8), Lin tak banyak mengomentari tentang upaya untuk melibatkannya dalam kontroversi.
Namun setelah Kahraman memeluk Lin dan membuka tali agar Lin dapat meninggalkan ring dengan sikap sportivitas tinju yang khas, Lin bertepuk tangan dan melambai kepada penonton yang bersorak beberapa kali sambil meninggalkan lapangan. [ft/rs]