Sandy Phan-Gillis, perempuan warga Amerika yang dinyatakan bersalah melakukan spionase di China dan ditahan tanpa pengadilan selama dua tahun, menurut suaminya, sudah kembali ke Amerika setelah dideportasi.
Dalam pernyataan, Jeff Gillis mengatakan, istrinya meninggalkan China hari Jumat dan tiba di Los Angeles, California pada hari yang sama - menepiskan sumber ketegangan antara Amerika dan China.
Pengadilan hari Selasa memerintahkan agar ia dideportasi setelah menjatuhkan hukuman tiga setengah tahun penjara karena melakukan tindakan mata-mata (spionase).
Pemerintah China belum merilis rincian dakwaan itu, dan pengacara Phan-Gillis mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia tidak bisa berkomentar mengenai kasus tersebut karena melibatkan "rahasia negara."
Suami Phan-Gillis mengatakan, pemerintah China menuduh istrinya mengunjungi negara itu dua kali dalam misi mata-mata tahun 1996 dan bekerja sama dengan Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika menangkap dua mata-mata China yang berbasis di Amerika dan menjadikan mereka sebagai agen ganda.
Phan-Gillis ditahan Maret 2015 di perbatasan Macau, setelah mengunjungi China daratan. Ketika ditangkap, Phan-Gillis datang bersama delegasi perdagangan dari Houston, Texas. [ka]