Direktur FBI Bantah Klaim Trump bahwa Obama Menyadapnya

Direktur FBI, James Comey (kiri) dan Direktur Badan Keamanan Nasional AS Mike Rogers memberikan kesaksian di hadapan Komisi Intelijen DPR Amerika hari Senin (20/3).

Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey dalam kesaksiannya di depan Komisi Kongres AS pada hari Senin (20/3), telah membantah klaim Presiden Donald Trump bahwa mantan Presiden Barack Obama melakukan penyadapan elektronik terhadapnya selama beberapa pekan menjelang pemilihan presiden tahun lalu dan juga menegaskan bahwa FBI sedang menyelidiki apakah staf kampanye Trump secara ilegal bersekongkol dengan Rusia membantu Trump meraih kemenangan.

"Kami tidak mempunyai informasi yang mendukung klaim Trump melalui witter bahwa Obama melakukan penyadapan elektronik di markas besar Trump di Trump Tower, New York," ungkap Comey kepada Komisi Intelijen DPR AS hari Senin.

Saksikan: Kesaksian Direktur FBI James Comey soal Penyadapan

Your browser doesn’t support HTML5

Comey: ‘No Information That Supports' Wiretapping Tweets

Direktur FBI itu juga mengatakan kepada dewan bahwa penyelidikan kontra-intelijen terhadap usaha Rusia untuk campur tangan dalam pemilu presiden Amerika adalah rahasia, dan karena itu, "Saya tidak bisa mengatakan lebih lanjut apa yang kami lakukan dan tindakan siapa yang kami selidiki."

Tapi Comey mengatakan ia telah disetujui oleh Departemen Kehakiman untuk mengukuhkan bahwa penyelidikan FBI "termasuk menyelidiki hubungan antara individu yang terkait dengan kampanye Trump dan pemerintah Rusia dan apakah ada koordinasi antara usaha Rusia dan kampanye pemiihan presiden Amerika."

Saksikan: Kesaksian Comey soal Keterlibatan Rusia

Your browser doesn’t support HTML5

Comey: FBI Investigating 'Any Links' Between Trump Campaign-Russia

Kesaksian dramatis Comey disampaikan beberapa jam setelah Trump mencemooh anggapan bahwa kampanyenya bersekongkol dengan pihak-pihak Rusia untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden, dengan mengatakan bahwa itu adalah alasan yang "dibuat-buat" oleh golongan Demokrat karena kekalahan mereka dalam pemilihan presiden.

Trump hari Senin (20/3) menyindir anggapan bahwa kampanyenya bersekongkol dengan kepentingan Rusia untuk membantunya memenangkan Gedung Putih, dengan mengatakan itu adalah kambing hitam yang dibuat-buat Demokrat sebagai alasan penyebab kekalahan mereka dalam pemilu.

Dalam rentetan pesan melalui Twitter, Trump mengatakan bahwa James Clapper, Direktur CIA di bawah pemerintahan Barack Obama, dan lain-lain “telah menyatakan bahwa tidak ada bukti” bahwa ia bekerjasama dengan Moskow untuk membantu kampanyenya.

“Berita mengenai campur-tangan Rusia itu adalah berita palsu dan semua orang mengetahuinya!” cemooh Trump.

Trump, setelah dua bulan masa kepresidenannya, mengatakan bahwa Demokrat menukangi berita campur-tangan Rusia itu sebagai alasan "keburukan kampanye mereka,” dan menambahkan bahwa kampanye mantan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton sebelumnya diduga mempunyai keunggulan besar dalam Dewan Pemilih Amerika yang menentukan hasil pemilihan tetapi ternyata ia kalah.

[gp/sp]