Donatur Uni Eropa, PBB akan Bahas Afrika Tengah

Tentara Perancis melakukan patroli di distrik Miskine, Bangui, Afrika Tengah (26/12).

Pejabat urusan bantuan Uni Eropa, Kristalina Georgieva hari Senin (30/12) mengatakan dibutuhkan langkah internasional yang terpadu untuk mengatasi tragedi di Afrika Tengah.
Uni Eropa akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi mengenai apa yang mereka sebut “tragedi mengerikan” di Republik Afrika Tengah dan akan dihadiri PBB dan negara-negara donatur pada 20 Januari.

Pejabat Uni Eropa urusan bantuan Kristalina Georgieva hari Senin (30/12) mengatakan dibutuhkan langkah internasional yang terpadu.

Kantor berita Reuters mengutip pejabat PBB di Bangui yang mengatakan terdengar tembakan-tembakan senjata berat Senin pagi, tetapi lalu reda.

Jurubicara badan PBB urusan pengungsi (ICRC), Jean-Yves Clemenzo, mengatakan kepada VOA situasi di ibukota Republik Afrika Tengah sudah tenang. Clemenzo mengatakan satu-satunya rumah sakit di Bangui tidak cukup memadai bagi sekitar satu juta warga kota itu, dan ICRC prihatin mengenai warga yang harus mengungsi akibat bentrokan.

Pertikaian antara pemberontak Muslim Seleka dan milisi Kristen telah mengakibatkan lebih 1.000 orang tewas dan sekitar 400.000 lainnya mengungsi di Bangui bulan ini.

Juga hari Senin, badan PBB urusan anak-anak mengatakan paling tidak dua anak dipenggal kepalanya dalam kekerasan bulan ini. Jurubicara UNICEF, Souleymane Diabate, mengatakan semakin banyak anak direkrut masuk kelompok-kelompok bersenjata dan juga disasar dalam serangan-serangan balasan.