Seorang pria Inggris dan seorang wanita Selandia Baru, keduanya guru di ibukota Tripoli, ditemukan tewas di Libya barat, Kamis (2/1).
Seorang pejabat keamanan Libya mengatakan jenazah seorang pria Inggris dan seorang wanita Selandia Baru, keduanya guru di ibukota Tripoli, ditemukan disamping koper mereka dekat kompleks minyak dan gas tidak jauh di luar kota Sabratha, Libya Barat, Kamis (2/1). Barang-barang mereka tidak dicuri dan motif pembunuhan mereka tidak jelas.
Penemuan itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang guru Amerika dibunuh di kota Benghazi, Libya timur. Pembunuhnya hingga kini belum diketahui.
Pejabat tadi berbicara dengan syarat namanya tidak diungkapkan karena ia tidak diberi wewenang berbicara kepada pers. Ia tidak mempunyai keterangan lain mengenai jati-diri kedua korban tadi.
Di London, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa para diplomat mengetahui laporan bahwa jenazah dua orang asing telah ditemukan di Libya dan sedang berusaha keras memperoleh informasi lebih jauh dari pihak berwenang. Dia berbicara dengan syarat namanya tidak disebut sesuai dengan kebijakan resmi.
Dua tahun setelah tergulingnya diktator Moammar Gaddafi pada tahun 2011, pemerintah pusat tidak mampu menguasai para militan yang sebagian dari mereka adalah Islamis garis keras.
Penemuan itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang guru Amerika dibunuh di kota Benghazi, Libya timur. Pembunuhnya hingga kini belum diketahui.
Pejabat tadi berbicara dengan syarat namanya tidak diungkapkan karena ia tidak diberi wewenang berbicara kepada pers. Ia tidak mempunyai keterangan lain mengenai jati-diri kedua korban tadi.
Di London, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa para diplomat mengetahui laporan bahwa jenazah dua orang asing telah ditemukan di Libya dan sedang berusaha keras memperoleh informasi lebih jauh dari pihak berwenang. Dia berbicara dengan syarat namanya tidak disebut sesuai dengan kebijakan resmi.
Dua tahun setelah tergulingnya diktator Moammar Gaddafi pada tahun 2011, pemerintah pusat tidak mampu menguasai para militan yang sebagian dari mereka adalah Islamis garis keras.