Duta Besar Amerika untuk Israel mengatakan pekan ini bahwa Washington bersedia menggunakan kekuatan militer terhadap Iran jika diperlukan.
Duta Besar AS mengatakan Washington bersedia menggunakan kekuatan militer jika perlu untuk menghentikan upaya Iran memperoleh senjata nuklir. AS juga telah memiliki rencana yang siap untuk kemungkinan melakukan serangan itu.
Duta Besar Daniel Shapiro memberitahu para anggota Perhimpunan Pengacara Israel “akan lebih baik menyelesaikan masalah secara diplomatik dan melalui penggunaan tekanan daripada menggunakan kekuatan militer."
"Tapi," ujarnya, "hal itu bukan berarti pilihan demikian tidak sepenuhnya tersedia Tidak hanya tersedia, tapi siap. Perencanaan yang diperlukan telah dilakukan untuk memastikan bahwa opsi itu siap."
Menurut kantor berita Associated Press, yang menyatakan telah memperoleh rekaman pernyataan tersebut, Shapiro mengakui jam diplomatik terus berdetak. "Kami yakin ada waktu – beberapa waktu, bukan waktu yang tidak terbatas," katanya. "Tapi pada titik tertentu, kita mungkin harus membuat keputusan bahwa diplomasi tidak akan berhasil."
Komentar duta besar itu pertama kali dilaporkan hari Kamis oleh surat kabar Israel Makor Rishon. Shapiro berbicara hari Selasa. Seorang juru bicara kedutaan Amerika di Tel Aviv menolak menguraikan pernyataan itu, yang disiarkan oleh radio dan televisi Israel.
Amerika, Israel dan banyak masyarakat internasional percaya program nuklir Iran merupakan upaya untuk memperoleh senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Teheran, yang mengatakan program nuklirnya bertujuan damai untuk memenuhi kebutuhan energi dan medis.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan Pentagon akan memberi Israel tambahan 70 juta dolar untuk perisai anti-roket jarak dekat yang dikenal sebagai "Kubah Besi."
Dia berbicara demikian setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, di Washington hari Kamis.
Duta Besar Daniel Shapiro memberitahu para anggota Perhimpunan Pengacara Israel “akan lebih baik menyelesaikan masalah secara diplomatik dan melalui penggunaan tekanan daripada menggunakan kekuatan militer."
"Tapi," ujarnya, "hal itu bukan berarti pilihan demikian tidak sepenuhnya tersedia Tidak hanya tersedia, tapi siap. Perencanaan yang diperlukan telah dilakukan untuk memastikan bahwa opsi itu siap."
Menurut kantor berita Associated Press, yang menyatakan telah memperoleh rekaman pernyataan tersebut, Shapiro mengakui jam diplomatik terus berdetak. "Kami yakin ada waktu – beberapa waktu, bukan waktu yang tidak terbatas," katanya. "Tapi pada titik tertentu, kita mungkin harus membuat keputusan bahwa diplomasi tidak akan berhasil."
Komentar duta besar itu pertama kali dilaporkan hari Kamis oleh surat kabar Israel Makor Rishon. Shapiro berbicara hari Selasa. Seorang juru bicara kedutaan Amerika di Tel Aviv menolak menguraikan pernyataan itu, yang disiarkan oleh radio dan televisi Israel.
Amerika, Israel dan banyak masyarakat internasional percaya program nuklir Iran merupakan upaya untuk memperoleh senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Teheran, yang mengatakan program nuklirnya bertujuan damai untuk memenuhi kebutuhan energi dan medis.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan Pentagon akan memberi Israel tambahan 70 juta dolar untuk perisai anti-roket jarak dekat yang dikenal sebagai "Kubah Besi."
Dia berbicara demikian setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, di Washington hari Kamis.