Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengatakan intervensi militer di Mali “tak terelakkan'' lagi dalam beberapa minggu ini.
Presiden Pantai Gading mengatakan intervensi militer di Mali “tak terelakkan'' lagi dalam beberapa minggu ini, bila tidak ada perubahan cepat di wilayah utara negara Afrika Barat yang dikuasai ekstremis Islam itu.
Dalam wawancara yang diterbitkan Minggu di mingguan Perancis Journal du Dimanche, Alassane Ouattara mengatakan pasukan intervensi itu mungkin akan mencakup tentara dari Niger, Nigeria dan mungkin dari negara seperti Chad, dengan bantuan logistik dari Perancis dan Amerika Serikat.
Menurutnya, bantuan logistik itu berupa dukungan material dan penasihat tetapi menambahkan bahwa pesawat tempur mungkin diperlukan.
Ouattara mengepalai ECOWAS blok regional Afrika Barat yang mendapat persetujuan Mali untuk melakukan intervensi pada pertemuan pekan lalu di Pantai Gading.
Usulan untuk pasukan dengan kekuatan sekitar 3.000 anggota itu masih perlu persetujuan Dewan Keamanan PBB, yang dipimpin Perancis mulai Rabu.
Dalam wawancara yang diterbitkan Minggu di mingguan Perancis Journal du Dimanche, Alassane Ouattara mengatakan pasukan intervensi itu mungkin akan mencakup tentara dari Niger, Nigeria dan mungkin dari negara seperti Chad, dengan bantuan logistik dari Perancis dan Amerika Serikat.
Menurutnya, bantuan logistik itu berupa dukungan material dan penasihat tetapi menambahkan bahwa pesawat tempur mungkin diperlukan.
Ouattara mengepalai ECOWAS blok regional Afrika Barat yang mendapat persetujuan Mali untuk melakukan intervensi pada pertemuan pekan lalu di Pantai Gading.
Usulan untuk pasukan dengan kekuatan sekitar 3.000 anggota itu masih perlu persetujuan Dewan Keamanan PBB, yang dipimpin Perancis mulai Rabu.