Uni Eropa membentuk sebuah misi baru untuk melatih pasukan keamanan di Niger guna melawan terorisme dan kejahatan terorganisir.
Uni Eropa mengatakan misi itu akan dimulai di Niger, tetapi mungkin diperluas ke Mali dan Mauritania – negara-negara bagian dari kawasan gurun luas di sub-Sahara Afrika yang disebut Sahel.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan hari Senin bahwa ketidakstabilan meningkat drastis di Sahel karena pesatnya aktivitas teroris serta revolusi tahun lalu di Libya. Semasa pergolakan itu, senjata dalam jumlah besar diyakini diselundupkan ke Niger dan negara-negara lain di Sahel.
Uni Eropa mengatakan misi pelatihannya akan mencakup 80 personil dan bermarkas di ibukota Niger, Niamey.
Uni Eropa mengatakan misi itu akan dimulai di Niger, tetapi mungkin diperluas ke Mali dan Mauritania – negara-negara bagian dari kawasan gurun luas di sub-Sahara Afrika yang disebut Sahel.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan hari Senin bahwa ketidakstabilan meningkat drastis di Sahel karena pesatnya aktivitas teroris serta revolusi tahun lalu di Libya. Semasa pergolakan itu, senjata dalam jumlah besar diyakini diselundupkan ke Niger dan negara-negara lain di Sahel.
Uni Eropa mengatakan misi pelatihannya akan mencakup 80 personil dan bermarkas di ibukota Niger, Niamey.
