Keamanan di bandar-bandar udara Eropa mendapat pengawasan yang lebih ketat di tengah misteri yang terus menyelubungi penyebab kejatuhan pesawat EgyptAir.
Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan Penerbangan 804 itu jatuh dari langit dan tercebur ke Laut Tengah, kelengahan keamanan di semua bandara yang disinggahi pesawat itu pada hari tersebut meningkatkan kecurigaaan terorisme mendalangi kejatuhan itu.
Para pakar penerbangan juga memperhatikan tidak ada pemberitahuan bahaya yang diluncurkan pilot ketika pesawat itu berputar dan membelok, yang menambah kecurigaan tentang aksi teroris hanya dua bulan setelah serangan maut di bandara Zaventem Belgia.
Serangan Zaventem dilakukan di sisi darat terminal penumpang tetapi jika Penerbangan 804 dijatuhkan oleh bom, penjelasan yang paling mungkin, kata para pakar penerbangan dan pejabat pemerintah, adalah bahwa bom itu dipasang dalam pesawat oleh seorang staf bandara di salah satu dari empat bandara yang disinggahi pesawat tersebut pada hari itu.
Terorisme bukan satu-satunya kemungkinan penyebab kejatuhan itu. Pakar penerbangan mengingatkan bahwa kerusakan maut mekanis atau kesalahan pilot dapat menjatuhkan pesawat penumpang tersebut.
Meskipun tidak mungkin ada penjelasan yang pasti mengenai apa yang terjadi sampai perekam kokpit diperoleh dari Laut Tengah – dan itu mungkin akan memakan waktu beberapa pekan bahkan beberapa bulan – para pejabat keamanan Eropa tidak menyia-nyiakan waktu.
Di bandara Charles De Gaulle, Paris, dimana Airbus 320 itu lepas landas untuk perjalanan terakhirnya, pengaturan keamanan sudah ditinjau kembali dengan memusatkan perhatian pada hampir 90 ribu orang staf bandara, termasuk petugas bagasi dan awak darat pesawat itu. [gp]