Enam Pekerja Kemanusiaan di Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap rumah dan bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Minggu 20 Oktober 2024.

Seorang perwakilan Oxfam, badan amal yang mengurusi masalah kemiskinan, pada hari Minggu (20/10) mengatakan enam pekerja mereka tewas akibat tembakan Israel di Gaza minggu lalu.

Kepala Kebijakan Oxfam International Bushra Khalidi mengatakan seorang pekerja kesehatan dan seorang bidan dari sebuah organisasi medis tewas dalam serangan udara di tempat penampungan di wilayah utara Jabaliya. Sementara empat insinyur air yang bekerja dalam kemitraan dengan Oxfam juga tewas ditembak Israel di daerah Khan Younis pada hari Kamis (17/10).

Komunikasi telepon dan internet telah terputus sejak Senin lalu (14/10), katanya, dan oleh karena itu Oxfam tidak dapat menerima kabar terbaru dari lapangan, yang akhirnya semakin mempersulit upaya penyelamatan.

BACA JUGA: Israel Serang Beirut dan Gaza Setelah Rudal Menghantam Utara Israel

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Israel telah mengintensifkan serangannya di Jabaliya dan daerah-daerah lain di Gaza utara. Hal ini menyebabkan tidak ada makanan yang dapat masuk ke wilayah utara selama dua minggu pertama bulan Oktober ini, sebelum berlanjut kembali pada hari Senin (21/10).

Khalidi menggambarkan memburuknya situasi kemanusiaan itu sebagai “kekurangan mutlak”.

Ia mengatakan kelangkaan makanan membuat banyak orang tua terpaksa tidak makan berhari-hari agar dapat memberi makan anak-anak mereka.

Kajian Terbaru: 86% Warga Gaza Alami Krisis Kelaparan, Lebih 42.500 Tewas

Kajian terbaru menunjukkan lebih dari 1,8 juta orang, atau sekitar 86% dari populasi Gaza, mengalami krisis kelaparan.

Israel juga telah mengeluarkan perintah evakuasi massal di bagian utara daerah kantong yang terkepung tersebut.

BACA JUGA: Warga Gaza Puji Akhir Hidup Yahya Sinwar: Tetap Lempar Tongkat ke Drone Israel

Perang Israel-Hamas berawal dari serangan kelompok militan Hamas ke selatan Israel yang menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menculik 250an orang lainnya, yang sebagian besar telah dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata pertama November 2023 lalu.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas mengatakan serangkaian serangan balasan Israel lewat darat dan udara telah menewaskan lebih dari 42.500 warga Palestina. Selain itu 99.000 orang lainnya luka-luka, di mana 25% di antaranya menderita cacat permanen.

PBB mengatakan lebih dari 300 pekerja bantuan tewas di Gaza sejak berkecamuknya perang lebih dari 12 bulan lalu. [em/ab]