Enam Tewas di Filipina dalam Operasi Pemberantasan Narkoba

Jennelyn Olaires menangis dekat jasad pasangannya yang tewas dalam serentetan pembunuhan yang terhubung dengan narkoba di Manila, Filipina. (Foto: dok.)

Pihak berwenang Filipina mengatakan, polisi menewaskan enam pengawal bersenjata yang setia kepada seorang walikota yang dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba.

Sebelumnya pekan ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengeluarkan perintah penembakan terhadap Walikota Albuera, Rolando Espinosa Senior, sekiranya terlihat karena melindungi putranya, seorang tersangka pengedar narkoba. Espinosa akhirnya menyerahkan dirinya ke kepolisian nasional, Selasa (2/8), namun putranya, Erwin, tidak melakukan hal yang sama.

Pihak kepolisian setempat mengatakan, baku tembak terjadi antara para pengawal itu dan polisi yang berpatroli Rabu pagi dekat rumah Espinosa.

Menurut kepala kepolisian regional Elmer Beltejar, para pengawal itu yang terlebih dahulu melepaskan tembakan, dan polisi membalasnya sehingga menewaskan enam di antara mereka. Polisi juga menemukan sedikitnya 17 senjata api di rumah itu.

Sewaktu mencalonkan diri sebagai presiden, Duterte berjanji, jika terpilih, ia akan memberantas kejahatan dan pengedar narkoba yang telah merongrong negara itu. Setelah terpilih pada bulan Mei, polisi mengklaim telah menewaskan lebih dari 400 tersangka pengedar narkoba. [ab/as]