Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (5/3) mengatakan bahwa wartawan yang ditangkap oleh pihak berwenang Turki adalah seorang “mata-mata Jerman”.
Ketegangan diplomatik antara Turki dan negara-negara besar Eropa hari Minggu makin dalam ketika Erdogan menuduh Jerman melakukan “praktik-praktik Nazi” beberapa hari setelah pihak berwenang setempat melarang seorang menteri Turki berpidato pada sebuah rapat umum.
Ketegangan diplomatik meningkat dalam beberapa hari terakhir di tengah-tengah rencana Turki untuk mengirim para menteri pemerintah berpidato pada rapat umum di Jerman dan Belanda untuk mendukung referendum konstitusi mendatang yang akan memberi Erdogan kekuasaan baru.
Berbicara pada sebuah rapat umum di Istanbul, presiden Turki itu mengobarkan ketegangan lewat kecaman keras secara verbal. [my/al]