Sehari setelah ibu kota Afghanistan jatuh ke pihak Taliban tanpa pertempuran, Amerika dan pasukan asing lainya masih terus melindungi dan menduduki bandara internasional Kabul, di mana masa yang panik mengungsi.
Juru bicara Pentagon John Kirby, Senin (16/8), mengatakan kepada wartawan bahwa lalu-lintas udara di bandara internasional Hamid Karzai terhenti selama berjam-jam akibat situasi keamanan yang kacau, sehingga menghalangi mendaratnya lebih banyak pasukan Amerika untuk meningkatkan keamanan dan lebih banyak pengungsi yang bisa meninggalkan bandara.
Video dari bandara itu yang disiarkan di media sosial memperlihatkan kekacauan dan kenekadan, di mana orang Afghanistan terlihat menggantungkan tubuh pada sisi-sisi pesawat militer Amerika. Beberapa tampak jatuh dari ketinggian setelah pesawat lepas landas.
Pentagon memberi konfirmasi bahwa paling sedikit dua orang tewas di bandara. Dua orang bersenjata menembak ke arah kerumunan orang dalam dua insiden terpisah, dan keduanya tewas oleh pasukan Amerika yang mengambil tindakan terhadap “ancaman nyata,” kata Kirby.
“Belum ada petunjuk bahwa mereka Taliban,” ditambahkannya.
Seorang pejabat Amerika yang berbicara kepada VOA, namun tidak mau namanya disebutkan, mengatakan, laporan tentang kematian warga sipil ketika pesawat angkut militer Amerika lepas landas, kini “sedang diselidiki.”
Jenderal Frank McKenzie, pemimpin dari Komando Pusat AS, Minggu (15/8), bertemu dengan Taliban di Qatar dan memperingatkan mereka bahwa AS akan menggunakan bela diri seandainya kelompok militant itu berusaha campur tangan dalam misi evakuasi besar-besaran itu, demikian menurut pejabat pertahanan senior.
BACA JUGA: Militer AS Laksanakan Evakuasi di AfghanistanKetika ditanya berapa banyak pesawat angkut C17 yang akan dimanfaatkan untuk menerbangkan orang keluar dari Afghanistan, seorang pejabat pertahanan senior mengatakan, “setiap pesawat yang tersedia.”
Amerika sudah menyetujui antara 6.000 sampai 7.000 pasukan akan membantu dengan keamanan dan evakuasi di darat, lebih dari dua kali jumlah pasukan Amerika di Afghanistan ketika penarikan itu diumumkan pada Mei. [jm/em]