CEO Facebook Mark Zuckerberg Selasa (5/10) meminta maaf atas gangguan yang dialami oleh beberapa media sosial yang dimiliki Facebook selama enam jam pada Senin. Gangguan itu memengaruhi Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Dalam unggahan di Facebook, Zuckerberg mengatakan platform media sosial itu kini sudah kembali normal. "Maaf atas gangguan pada hari ini. Saya tahu betapa kalian mengandalkan layanan kami untuk selalu terhubung dengan orang-orang yang kalian sayangi," tulisnya.
Facebook dan aplikasi WhatsApp dan Instagram-nya padam sekitar tengah hari waktu Amerika bagian Timur. Gangguan itu menyebabkan 3,5 miliar pengguna tidak bisa mengakses media sosial dan layanan pesannya itu.
Kelompok pemantau situs Downdetector menyebutnya sebagai kegagalan terbesar yang pernah mereka lihat. Facebook kemudian mengatakan, masalah itu timbul akibat perubahan konfigurasi.
Pengguna media sosial di Kota New York City bereaksi terhadap gangguan itu. Millie Donnelly, manajer organisasi nirlaba mengungkapkan. "Secara profesional, ini jelas merupakan langkah mundur. Secara pribadi, saya selalu mengakses aplikasi ini. Jadi, menyebalkan. Ini yang terburuk."
BACA JUGA: Alami Gangguan Selama Enam Jam, Facebook dan Whatsapp Pulih KembaliPengguna lain, Eliana Agnello, seniman tato, mengungkapkan, "Salah seorang sahabat kesal pada saya karena menurutnya saya tidak membaca pesannya. Padahal, saya tidak menerima pesan apa pun karena platformnya tidak berfungsi."
Namun Cindy Bennett, pembuat roti melihat hal yang positif dari gangguan yang dialami media sosial tersebut. Ia mengatakan, "Kalian tahu Facebook, Instagram menimbulkan banyak masalah. Saya tahu mereka banyak manfaatnya. Saya tahu banyak hal baik yang dihasilkan media itu. Tetapi dalam gambaran yang besar, menurut saya dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua orang tidak mengetahui apa yang dilakukan orang lain setiap detik, setiap menit, setiap hari."
Gangguan itu merupakan pukulan kedua bagi raksasa media sosial tersebut dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada Minggu menuduh perusahaan itu seringkali lebih mementingkan keuntungan daripada membungkam ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Beberapa karyawan Facebook, yang tidak mau menyebut nama, mengatakan mereka percaya bahwa gangguan itu disebabkan oleh kesalahan rute internal ke domain internet yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk beroperasi.
Saham Facebook turun hampir 5% tetapi naik setengah persen seusai perdagangan setelah platform tersebut berfungsi kembali. Media itu kehilangan sekitar $545.000 per jam dari pendapatan iklan di Amerika selama gangguan, kata perusahaan pengukur iklan Standard Media Index. [ka/lt]
Your browser doesn’t support HTML5