Dalam peningkatan ketegangan terbaru antara Amerika dan Iran, Presiden Donald Trump, hari Senin menyebut pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris asing, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menandai untuk pertama kalinya AS secara resmi menyebut militer negara lain sebagai teroris. Para ahli mengatakan keputusan itu kemungkinan akan meningkatkan hubungan yang sudah tegang antara kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah sejarah IRGC.
IRGC yang di Iran dikenal sebagai Pasdaran, didirikan pada bulan April 1979 tak lama setelah Revolusi Islam dan penggulingan raja pro-barat Iran Mohammad Reza Shah Pahlavi.
Tugas utama IRGC, sebagaimana diamanatkan mendiang pemimpin tertinggi Ayatollah Khomeini, adalah melindungi sistem Islam dan nilai-nilai revolusioner negara tersebut.
"Pada prinsipnya, negara Iran akhirnya bisa mereformasi dirinya di luar batas yang dirancang revolusi itu, terlepas dari berbagai pengaman konstitusi yang dibentuk Khomeini termasuk melibatkan pengawasan ulama terhadap pemerintah terpilih," kata Brad Patty, mantan penasihat militer AS dan analis. "Dalam prakteknya, IRGC ada untuk memastikan hal itu tidak pernah terjadi. Penduduk Iran mungkin menginginkan apa yang dikehendakinya tetapi mereka ditakdirkan untuk hidup dalam teror IRGC."
Struktur
IRGC kini menjadi kekuatan militer besar, berperan penting dalam politik dan ekonomi di Iran, dengan sekitar 150 ribu anggota militer kuat yang mencakup kekuatan di darat, laut dan unit udara. IRGC juga bertanggung jawab atas program misil balistik dan nuklir.
Secara organisasi IRGC berada di bawah Gabungan Angkatan Bersenjata, bagian dari Departemen Pertahanan, namun militer masih di bawah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei sementara penguasa sipil tidak punya kekuasaan nyata, demikian menurut organisasi kebijakan internasional Counter Extremism Project. [my]