Filipina telah menolak zona pertahanan udara yang baru diberlakukan China di Laut China Timur karena menganggap itu melanggar kebebasan untuk terbang di wilayah udara internasional dan membahayakan keselamatan penerbangan sipil.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina Raul Hernandez mengatakan hari Kamis (28/11) bahwa Zona Identifikasi Pertahanan Udara China mengancam keamanan nasional negara-negara yang terkena dampak dan “mengubah seluruh zona udara itu “ menjadi “wilayah udara domestik China.”
Amerika Serikat dan Jepang telah mengatakan tidak mengakui zona tersebut, dan Taiwan dan Korea Selatan juga telah menolak zona itu, dimana pesawat terbang asing dapat diminta untuk mengidentifikasi diri mereka dan mematuhi semua perintah China.
China dan Filipina telah terlibat sengketa teritorial atas wilayah Laut China Selatan selama bertahun-tahun.
Pejabat penerbangan Filipina John Andrews mengatakan China bisa menyatakan zona serupa atas wilayah Laut China Selatan.
Amerika Serikat dan Jepang telah mengatakan tidak mengakui zona tersebut, dan Taiwan dan Korea Selatan juga telah menolak zona itu, dimana pesawat terbang asing dapat diminta untuk mengidentifikasi diri mereka dan mematuhi semua perintah China.
China dan Filipina telah terlibat sengketa teritorial atas wilayah Laut China Selatan selama bertahun-tahun.
Pejabat penerbangan Filipina John Andrews mengatakan China bisa menyatakan zona serupa atas wilayah Laut China Selatan.