Sejak 1969, Gospel Music Association (GMA) atau Asosiasi Musik Rohani menyelenggarakan ajang penganugerahan Dove atau pemberian penghargaan bagi para musisi atas keberhasilan mereka di bidang lagu-lagu rohani Kristen. Walau pandemi corona masih melanda AS, GMA tetap akan menggelar ajang Dove ke-51 tahun ini.
Kanye West dan Gloria Gaynor termasuk dalam daftar penerima nominasi Dove tahun ini.
Musisi Kristen, Zach Williams dan duo for King & Country memimpin perolehan nominasi terbanyak tahun ini, sedangkan rapper Kanye West dan penyanyi Gloria Gaynor mendapat nominasi untuk kali pertama dalam ajang tahunan Dove yang ke-51 tahun ini.
Acara pemberian penghargaan itu akan disiarkan melalui Trinity Broadcasting Network pada tanggal 30 Oktober mendatang.
"Kami menyakini bahwa tahun ini,khususnya, komunitas kami dan dunia perlu menunjukkan kasih kepada sesama dan, di atas semuanya itu, memuji sang Pencipta yang setia," kata Jackie Pattilo, Direktur GMA
Duo for King & Country yang terdiri dari kakak beradik Luke dan Joel Smallbone, mendapat lima nominasi tahun ini untuk kategori, di antaranya, musisi terbaik, penulis lagu terbaik dan musisi Kristen kontemporer terbaik.
Penyanyi Zach Williams juga menerima lima nominasi untuk kategori, di antaranya musisi terbaik, album pop/kontemporer terbaik dan penulis lagu terbaik.
Kanye West, yang tahun ini sempat mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika, menerima tiga nominasi lewat albumnya “Jesus is King” dan lagunya “Follow God”.
Penyanyi yang terkenal pada masa keemasan lagu, Gloria Gaynor, menerima dua nominasi tahun ini lewat album lagu rohaninya, “Testimony” yang juga memenangkan penghargaan Grammy.
BACA JUGA: Gereja Swedia Miliki Lebih Banyak Pendeta Perempuan Dibanding Laki-lakiSejumlah penyanyi lagu rohani papan atas lainnya, seperti Hillsong Worship, Kirk Franklin dan Jonathan McReynolds, menerima empat nominasi Dove.
Hillsong Worship, Lauren Daigle dan Tasha Cobbs Leonard juga termasuk dalam daftar nominasi dalam kategori penyanyi terbaik tahun ini.
Musik gereja di Amerika mengalami perubahan bentuk dalam beberapa dekade belakangan. Jika sebelumnya banyak gereja menghadirkan lagu-lagu yang sudah berumur ratusan tahun dalam bentuk paduan suara, sebagian besar gereja kini menyanyikan lagu-lagu rohani kontemporer yang diiringi oleh band\.
BACA JUGA: Sempat Terhenti, Pembangunan Gereja Ortodoks Yunani Santo Nikolas di AS DilanjutkanBahkan lagu rohani yang bernada hip-hop atau rap sudah dipromosikan sejak awal tahun 1980-an. Lagu-lagu rohani seperti itu tidak diterima di gereja-gereja perkotaan. Pasalnya, musik hip-hop tidak lahir dari lingkungan gereja melainkan dari jalan-jalan permukiman orang hitam dan seringkali berkonotasi negatif.
Jamel “Jkeyz” Richardson, penulis lagu, produser dan anggota komisi musik di the Resurrection Center mengatakan lagu rohani Kristen hip-hop menghadapi perjuangan yang sulit karena sebagian gereja dan jemaat tidak berpandangan terbuka. “Karena hip-hop biasanya menghadirkan musik dan lirik lagu tentang kematian, narkoba dan kehancuran. Jadi sangat sulit bagi sebagian orang untuk menerima dan mendengarkan kabar baik dari seseorang yang mengunakan aliran musik itu”, katanya.
Your browser doesn’t support HTML5
Richardson telah bekerjasama dengan dan menghasilkan banyak penyanyi hip-hop Kristen, di antaranya John Cook, Canton Jones dan S.Todd. Ia meyakini bahwa penyanyi demikian akan lebih mampu menjangkau generasi baru secara efektif dibandingkan penyanyi yang membawakan lagu-lagu rohani tradisional.
Steven Ford, musisi peraih penghargaan Dove dan Stellar sekaligus penulis lagu dan produser yang telah berkontribusi dalam 100 rekaman lagu dalam industri lagu rohani Kristen mengatakan, ia melihat perubahan konstan.
“Lagu rohani selalu berubah, selalu berevolusi. Apa yang saya dengar 10 tahun lalu sangat berbeda dengan saya dengar di dalam gereja dewasa ini, namun itu tetap disebut lagu rohani. Anda tidak bisa mengabaikannya”, katanya. [lj/ab]