Gunung Api Filipina Terus Semburkan Abu dan Lava

Gunung berapi Mayon terus menyemburkan abu dan lava, seperti yang terlihat dari kota Daraga, di provinsi Albay, selatan Manila, 23 Januari 2018.

Lebih dari 50 ribu warga kini telah mengungsi setelah gunung api paling paling aktif di Filipina terus menerus menyemburkan gumpalan besar abu dan lava panas yang berwarna kemerahan.

Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan Gunung Mayon memuntahkan lava yang mengalir hingga sejauh 700 meter dari kawahnya dan abu hingga ketinggian 600 meter ke udara.

Setidaknya ada tiga kali letusan hingga Rabu pagi (24/1) sejak aktivitas Gunung Mayon mulai terdeteksi lebih dari sepekan lalu.

Lembaga itu menaikan tingkat siaga Gunung Mayon ke empat dalam skala lima, menandakan ledakan berbahaya bisa terjadi setiap saat. Lembaga itu juga memperluas zona berbahaya di sekitar gunung api itu hingga radius delapan kilometer.

Gunung Mayon, yang terletak lebih dari 300 kilometer dari Manila, adalah salah satu dari 22 gunung api aktif di Filipina. Gunung itu telah meletus sedikitnya 50 kali dan yang terburuk terjadi pada 1814, ketika kota Cagsawa terkubur lumpur vulkanik dan lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas.

Filipina berada di “Cincin Api,” yakni serangkaian patahan seismik di Samudera Pasifik yang rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. [ab/uh]