Seorang mantan gerilyawan berjanji akan memelihara perdamaian dan persatuan sebagai presiden Timor Leste dalam pidato kemenangannya setelah penghitungan suara terakhir menunjukkan ia bakal memenangkan pemilihan presiden.
Francisco “Lu-Olo” Guterres telah memperoleh 57 persen suara dalam pemilihan babak kedua, menurut angka-angka terakhir yang diumumkan Jumat malam. Saingan utamanya, Antonio da Conceicao, memperoleh 32 persen. Suara selebihnya dibagi antara enam lainnya.
Hasil tersebut yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilu Nasional masih perlu diperiksa oleh pengadilan banding.
Sementara presiden Timor Leste sebagian besar hanya merupakan lambang negara, perdana menteri memimpin pemerintahan.
Lu-Olo, yang mewakili Fretilin, partai tradisional perlawanan terhadap kekuasaan Indonesia, mengatakan dalam pidatonya hari Sabtu bahwa ia akan menjadi presiden bagi semua rakyat Timor Leste. [gp]