Habitat Ruang Futuristis Pecahkan Masalah Perjalanan Luar Angkasa Manusia

Pendaratan pertama manusia di bulan 50 tahun lalu, bagaimana dan apa yang mungkin terjadi dalam 50 tahun ke depan dalam perjalanan antariksa?

Lima puluh tahun lalu, manusia pertama mendarat di bulan. Banyak insinyur dan ilmuwan telah memikirkan apa yang mungkin terjadi dalam 50 tahun ke depan dalam perjalanan antariksa. Itulah inti Program Innovative Advanced Concepts (NIAC) NASA.

Program ini menyediakan dana untuk menumbuhkan ide-ide yang dapat merevolusi misi antariksa pada masa depan. Satu ide yang didanai NASA adalah habitat antariksa yang memecahkan masalah yang terjadi pada perjalanan antariksa jangka panjang.

Dalam dunia fiksi ilmiah, pembuat film telah menciptakan visi yang berbeda tentang seperti apa bentuk pesawat antariksa dari Bumi. Dengan lebih mendasarkan pada teknik kedirgantaraan, ini adalah sebuah model tentang bagaimana bentuk pesawat ini, tidak semata-sama pesawat namun habitat yang dapat menopang kehidupan dalam waktu lama. Robert Skelton adalah profesor teknik kedirgantaraan pada Texas A&M University.

"Idenya adalah membuat fasilitas penelitian sehingga anda dapat memodifikasi berbagai hal pada saat bersamaan. Pada awalnya ini mungkin hanya tujuan wisata," paparnya.

BACA JUGA: Jutaan Orang 'Ngotot' Pendaratan di Bulan 1969 Adalah Hoaks

Namun tujuan utama dari habitat antariksa seperti ini, kata Skelton, adalah memecahkan masalah yang dihadapi astronot sejak manusia pertama pergi ke antariksa hampir 60 tahun lalu.

Habitat yang diusulkan Skelton tidak hanya berputar untuk menciptakan gravitasi, tetapi juga menyediakan perlindungan radiasi dan ketahanan pangan dan kemungkinan menumbuhkan sumber pangan. Habitat antariksa ini dirancang dengan konsep tensegrity. Kata tensegrity adalah kombinasi dari kata tekanan (atau tensi) dan integritas selayaknya ketika tubuh bergerak dengan otot dan tulang yang saling menguatkan. Skelton mengatakan habitat yang diusulkannya akan dimulai dari skala kecil dan sisanya akan dibangun di antariksa dengan menggunakan banyak bahan di luar Bumi.

"Kami ingin merancang robot yang dapat membangun struktur tensegrity di antariksa dengan menggunakan bahan dari antariksa, regolith dari bulan atau regolith dari asteroid," tambah Skelton.

Regolith adalah lapisan bahan seperti batu atau debu yang berada di atas lapisan bebatuan di asteroid atau bulan. Skelton menyatakan habitat ini awalnya bisa berada dalam orbit yang bergerak dari Bumi ke bulan seperti angka delapan, untuk "menambang" di bulan dan mendapatkan pasokan dari Bumi.

BACA JUGA: Wahana Antariksa Jepang Berhasil Mendarat di Asteroid

Setelah terbangun, Skelton membayangkan pohon, binatang, danau dan kolam dan area untuk menanam tanaman pangan.

Pada skala penuh, akan ada ruang untuk 8.000 orang. Skelton mengatakan ruang tersebut seharusnya tidak semata-mata tersedia bagi astronot dengan kondisi fisik terbaik.

Skelton mengatakan kesimpulan dari proyek ini berakhir dengan laporan ke NASA. Dia mengatakan jika ada langkah lanjutan, itu adalah membangun struktur dan sampel untuk menguji bahan-bahan yang dapat digunakan di habitat antariksa ini. [pd/ka]