Dubes AS untuk PBB Desak Negara-Negara untuk Bersatu Hadapi Ambisi Nuklir Korut

Duta Besar A.S. untuk PBB Nikki Haley (tengah), Duta Besar Jepang Koro Bessho (kanan), dan Duta Besar Korea Cho Tae-yul berbicara kepada wartawan sebelum pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di Korea Utara di markas besar PBB, 16 Mei 2017.

Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada negara-negara hari Selasa bahwa mereka harus ikut dalam usaha mencegah Korea Utara membuat senjata nuklir, dengan memperingatkan bahwa mereka bisa menghadapi sanksi kalau membantu negara jahat itu memiliki senjata nuklir.

Duta Besar Nikki Haley berbicara menjelang pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB yang diselenggarakan oleh Amerika dan anggota dewan Jepang, bersama Korea Selatan, untuk membahas peluncuran rudal balistik terbaru oleh Korea Utara.

"Anda boleh pilih, mendukung Korea Utara atau mendukung kami, karena itulah yang penting," kata Haley kepada wartawan.

Berbicara tentang penegakan sanksi internasional, dia menambahkan peringatan ini: "Amerika Serikat akan mengawasi badan-badan negara-negara ketiga yang membantu Korea Utara, dan mengenakan sanksi terhadap mereka, karena jika mereka mendukung Korea Utara, mereka menentang masyarakat internasional lainnya."

Para anggota dewan bertemu hari Selasa setelah peluncuran rudal jarak menengah tanggal 14 Mei oleh Pyongyang, yang mencapai jarak sekitar 800 kilometer sebelum jatuh di laut di sebelah barat Jepang.

Itu adalah uji coba rudal kedua Korea Utara dalam dua minggu, dan juga hanya empat hari setelah Moon Jae-in memegang jabatan sebagai Presiden Korea Selatan.

"Jelas, dengan peluncuran rudal ini, Pyongyang mencoba menguji tekad pemerintah baru dalam dalam usaha denuklirisasi Korea Utara," kata Duta Besar Korea Selatan untuk PBB Cho Tae- yul kepada wartawan.

Dia mengatakan, pemimpin baru Korea Selatan menjelaskan bahwa pemerintahnya akan menanggapi provokasi Korea Utara dan hanya akan mempertimbangkan dialog kalau dan apabila ada perubahan dalam perilaku Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan Senin malam, para anggota Dewan Keamanan "mengecam keras" kedua peluncuran rudal baru-baru ini dan menyatakan "keprihatinan mendalam mereka " mengenai perilaku Korea Utara yang "sangat mengganggu dan menantang secara provokatif keputusan-keputusan Dewan Keamanan."

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga mengecam peluncuran tersebut, dengan mengatakan hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan dan merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan di wilayah itu. Dia mendesak Pyongyang untuk menjamin kepatuhan penuh pada kewajiban internasionalnya dan menghentikan program nuklirnya. [sp]