Pejabat menteri dalam negeri Taliban, yang masuk dalam daftar teroris Amerika Serikat (AS), telah menyelenggarakan upacara di Kabul untuk menghormati para pelaku bom bunuh diri yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pasukan AS dan sekutu di Afghanistan.
Sirajuddin Haqqani, yang menjadi buronan AS dengan imbalan $10 juta (Rp141 miliar) bagi informasi apapun yang mengarah pada penangkapannya, bertemu dengan para anggota pelaku bom bunuh diri pada Senin (18/10) di sebuah hotel mewah di ibukota Afghanistan, demikian kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Qari Saeed Khosty.
Khosty mengunggah foto kabur yang memperlihatkan Haqqani melakukan sembahyang dan merangkul anggota keluarga dari pelaku bom bunuh diri yang tewas. Ia menambabhkan bahwa dalam pertemuan tersebut pejabat menteri itu kemudian memuji para pelaku dan menyebut mereka “pahlawan Islam dan negara.” Haqqani tidak pernah terlihat di muka umum selama beberapa tahun terakhir, termasuk sejak Taliban kembali berkuasa.
Taliban berhasil merebut kembali kendali atas negara itu pada Agustus setelah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Afghanistan yang didukung oleh pihak Barat, dan juga pasukan koalisi pimpinan AS selama hampir 20 tahun.
BACA JUGA: Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Mengundurkan DiriMasyarakat internasional hingga saat ini tidak menghiraukan seruan kelompok Islamis itu agar pemerintahannya di Kabul diakui, dengan alasan masalah pelanggaran HAM dan masalah lain yang melibatkan kelompok tersebut. [jm/rd]