Harga Minyak Anjlok ke Titik Terendah dalam 7 Tahun

Menteri Perminyakan Nigeria dan Presiden OPEC Emmanuel Ibe Kachikwu (kiri) bersama Sekjen OPEC Abdullah al-Badri usai pertemuan OPEC di Wina, Austria (4/12)

Beberapa pakar mengatakan pasokan minyak dunia saat ini secara signifikan jauh lebih tinggi dibanding permintaan.

Dalam perdagangan global hari Selasa (8/12) harga minyak mentah anjlok ke titik terendah sejak tahun 2009.

Ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian penurunan harga setelah pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang gagal mencapai konsensus untuk mengurangi produksi minyak. OPEC mungkin dapat menaikkan harga dengan membatasi pasokan.

Beberapa pakar mengatakan pasokan minyak saat ini secara signifikan jauh lebih tinggi dibanding permintaan. Kelebihan pasokan ini diperkirakan akan lebih meningkat lagi karena Iran – salah satu negara pemasok minyak terbesar di dunia – tidak lagi dikenai sanksi-sanksi internasional, yang sebelumnya membatasi ekspor minyaknya. Kekhawatiran akan berkurangnya permintaan juga diperkuat oleh ramalan bahwa cuaca yang tidak terlalu dingin di Amerika bisa mengurangi kebutuhan minyak pemanas.

Harga minyak mentah jenis Brent yang menjadi patokan anjlok menjadi di bawah 40 dolar per barel hari Selasa (8/12), sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate turun ke tingkat harga itu pada perdagangan hari Senin (7/12).

Para investor yang khawatir menjual saham di perusahaan-perusahaan perminyakan yang memasok dan mendukung industri minyak. Penjualan saham perusahaan-perusahaan besar ini dengan harga murah menyebabkan turunnya harga saham pada beberapa indeks utama dunia. [em]