Hasil Kajian Kaitkan Bencana 2017 dengan Perubahan Iklim

Foto udara yang diambil hari Sabtu, 11 Februari 2017 dan dirilis oleh California Department of Water Resources menunjukkan saluran yang rusak dengan tepian bukit yang terdampak erosi di Oroville, California (foto: William Croyle/California Department of Water Resources via AP)

Kekeringan di Amerika dan Afrika Timur. Banjir di Peru dan Bangladesh. Gelombang panas di Eropa dan China. Bahkan mendung yang tidak biasa di Jepang.

Perubahan iklim menjadi penyebab beberapa cuaca ekstrem terbesar tahun 2017, menurut hasil kajian baru.

Laporan itu menyorot betapa perubahan iklim berdampak pada kehidupan nyata bagi para profesional yang harus menghadapi konsekuensinya. Contoh kasus: pengelola air menghadapi curah hujan yang tingginya mencatat rekor, membanjiri bendungan di California.

17 Kajian dari 10 negara masuk dalam laporan, yang diterbitkan American Meteorological Society setiap tahun sejak 2011.

Laporan itu dirilis pada pertemuan musim gugur American Geophysical Union di Washington, DC, sementara perunding iklim PBB bertemu di Polandia.

Pada pertemuan itu, perunding Amerika, Rusia, dan Arab Saudi berusaha mengecilkan laporan mengerikan dari Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim terhadap dampak pemanasan global. [ka]