Saksi mata di Abidjan, kota utama di Pantai Gading, mengatakan helikopter PBB menembak ke arah pangkalan militer dari pasukan presiden Laurent Gbagbo.
Seorang jurubicara untuk kantor penjaga perdamaian PBB di New York, Nick Birnback, mengatakan, penjaga perdamaian PBB mengambil tindakan terhadap pangkalan militer Akouedo Senin pukul 5 sore waktu Abidjan.
Ia mengatakan serangan diarahkan terhadap senjata berat yang dipakai pasukan pro-Gbagbo untuk menyerang warga sipil dan penjaga perdamaian. Birnback mengatakan, serangan ini diotorisasi oleh resolusi 1975 DK PBB, yang diloloskan minggu lalu.
Kantor presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan pasukan Perancis telah diberi otorisasi oleh pasukan PBB untuk melucuti senjata berat milik Gbagbo.
Sebelumnya Senin, pasukan yang mendukung presiden Pantai Gading yang diakui masyarakat internasional, Alassane Outtara, melancarkan sebuah ofensif akhir untuk mencopot Gbagbo dari kekuasaan.
Penduduk bersembunyi di rumah Senin, dan mengantisipasi bentrokan disertai kekerasan antara pendukung kedua presiden yang bersaing ini. Pasukan Outtara mengambil alih kendali sebagian besar negara minggu lalu sebelum memasuki Abidjan Kamis lalu.
Gbagbo masih memiliki sekelompok orang yang setia pada dirinya dan mengelilingi istana kepresidenan di Abidjan, tempat dimana ia berada.
Sementara itu, Perancis mengumpulkan warganegaranya di kota utama Pantai Gading, Abidjan, dimana pertempuran baru dilaporkan antara pasukan-pasukan dari kedua presiden yang bersaing.
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan Senin bahwa warganegaranya harus berkumpul di tiga lokasi yang dilindungi di sekeliling kota itu, termasuk kamp militer Perancis di Port Bouet, hotel Wafou di selatan dan kedutaan Perancis di utara.
Perancis juga mengatakan beberapa orang, termasuk dua warganegara Perancis, telah diculik dari sebuah hotel di Abidjan.
Ada sekitar 12 ribu warganegara Perancis di Abidjan. Menteri Pertahanan Perancis Gerard Longuet mengatakan Minggu bahwa pejabat sedang mempertimbangkan evakuasi besar-besaran, tetapi belum ada keputusan yang diumumkan.
Hari Minggu kemarin, pasukan Perancis mengambil alih kendali dari bandara Abidjan. Perancis kemduian mengatakan pihaknya akan mengirim 150 pasukan lagi untuk membantu melindungi warga sipil di Abidjan. Langkah ini akan menyebabkan jumlah pasukan Perancis seluruhnya di Pantai Gading berjumlah 1.650.
Saksi mata di Abidjan, kota utama di Pantai Gading, mengatakan helikopter PBB menembak ke arah pangkalan militer dari pasukan presiden Laurent Gbagbo.
Seorang jurubicara untuk kantor penjaga perdamaian PBB di New York, Nick Birnback, mengatakan, penjaga perdamaian PBB mengambil tindakan terhadap pangkalan militer Akouedo Senin pukul 5 sore waktu Abidjan.
Ia mengatakan serangan diarahkan terhadap senjata berat yang dipakai pasukan pro-Gbagbo untuk menyerang warga sipil dan penjaga perdamaian. Birnback mengatakan, serangan ini diotorisasi oleh resolusi 1975 DK PBB, yang diloloskan minggu lalu.
Kantor presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan pasukan Perancis telah diberi otorisasi oleh pasukan PBB untuk melucuti senjata berat milik Gbagbo.
Sebelumnya Senin, pasukan yang mendukung presiden Pantai Gading yang diakui masyarakat internasional, Alassane Outtara, melancarkan sebuah ofensif akhir untuk mencopot Gbagbo dari kekuasaan.
Penduduk bersembunyi di rumah Senin, dan mengantisipasi bentrokan disertai kekerasan antara pendukung kedua presiden yang bersaing ini. Pasukan Outtara mengambil alih kendali sebagian besar negara minggu lalu sebelum memasuki Abidjan Kamis lalu.
Gbagbo masih memiliki sekelompok orang yang setia pada dirinya dan mengelilingi istana kepresidenan di Abidjan, tempat dimana ia berada.