Hillary Bela Diri soal Pemakaian Email Pribadi sebagai Menlu AS

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton memberikan komentar soal alasannya memakai email pribadi saat menjabat Menlu AS, hari Selasa (10/3).

Para pengecam mengatakan Clinton hendak menyembunyikan banyak komunikasi kontroversial, termasuk terkait serangan teror di konsulat Amerika di Benghazi, Libya.

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Selasa (10/3) mengakui akan lebih mudah jika ia dulu menggunakan dua akun email semasa menjabat, tetapi ia tidak melakukan kesalahan apapun.

Itu adalah komentar terbuka Clinton yang pertama sejak suratkabar New York Times melaporkan ia menggunakan email pribadinya untuk urusan pemerintah.

Para pengecam mengatakan Clinton hendak menyembunyikan banyak komunikasi kontroversial, termasuk terkait serangan teror di konsulat Amerika di Benghazi, Libya.

Clinton mengatakan ia memakai satu akun email saja demi alasan “kenyamanan,” dan tidak ingin membawa dua ponsel berbeda. Ia menambahkan bahwa,”saat itu hal ini tidak tampak menjadi masalah.”

Clinton menambahkan peraturan Departemen Luar Negeri Amerika membolehkan penggunaan satu akun email. Seusai menjabat, kata Clinton, ia menyerahkan 55.000 lembar email urusan pemerintah kepada Departemen Luar Negeri dan semua komunikasi non-rahasia akan tersedia untuk diakses publik.

Clinton mengatakan kepada para wartawan ia telah menghapus puluhan ribu email lain yang bersifat pribadi seperti persiapan acara perkawinan putrinya dan persiapan pemakaman ibunya – yang ia anggap tidak penting untuk disimpan.

Meski belum resmi diumumkan, Clinton diperkirakan akan bersaing untuk menjadi calon presiden Amerika dari Partai Demokrat dalam pemilu tahun depan.