Pemimpin Hizbullah di Lebanon mengatakan pihaknya akan menolak mendukung Perdana Menteri Saad Hariri dalam membentuk pemerintahan baru, yang prosesnya direncanakan dimulai Senin ini.
Hassan Nasrallah mengatakan pihak Hizbullah yang memimpin oposisi memutuskan dengan suara bulat untuk tidak mencalonkan kembali Hariri. Nasrallah berbicara dalam sebuah pidato televisi Minggu malam, tanpa mengungkapkan siapa yang akan didukung Hizbullah.
Pemimpin Hizbullah ini juga mengecam Hariri karena mengkhianati perjanjian dua koalisi politik besar Lebanon tertanggal 8 Maret dan 14 Maret, yang akan menolak pengadilan didukung PBB untuk menyelidiki pembunuhan ayahnya tahun 2005, mantan Perdana Menteri Rafik Hariri. Nasrallah mengatakan di bawah kesepakatan itu, pemerintah Lebanon akan menghentikan dana pengadilan dan membatalkan perjanjian dengan pengadilan.
Ia menyatakan Hariri mundur dari perjanjian di bawah tekanan berat dari Amerika dan Israel.
Seorang anggota parlemen terkemuka Kristen Lebanon dan sekutu Hizbullah, Michel Aoun, mengatakan pekan lalu inisiatif Arab Saudi dan Suriah telah gagal tanpa dukungan dari mayoritas yang berkuasa.
Hizbullah memicu krisis politik terbaru di Lebanon ketika menteri-menteri kabinet mengundurkan diri atas sengketa mengenai dakwaan pengadilan yang diperkirakan dalam beberapa hari kemungkinan akan mendakwa anggota kelompok militan Syiah sehubungan dengan pembunuhan Rafik Hariri.
Hizbullah Tak akan Dukung Pemerintahan Hariri
Pihak Hizbullah yang memimpin oposisi di Lebanon, memutuskan dengan suara bulat untuk tidak mencalonkan kembali PM Saad Hariri.