HRW: ‘Anti-LGBT’ Dorong Peningkatan Kasus HIV di Indonesia

Para aktivis LGBT berunjuk rasa menentang revisi Undang-Undang Hukum Pidana di luar Gedung DPR/MPR di Jakarta, 12 Februari 2018.

Gerakan anti-LGBT mendorong kenaikan kasus infeksi HIV karena mengakibatkan kelompok masyarakat berisiko menghindari tindakan pencegahan atau enggan mendapatkan perawatan, kata organisasi hak-hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), Senin ( 2/7/2018), seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan tindakan kriminalisasi terhadap kelompok LGBT baik dari kelompok agama garis keras maupun politisi konservatif.

Polisi secara “sewenang-wenang dan melanggar hukum” menggerebek tempat-tempat komunitas LGBT, seperti sauna, klub malam, hotel, salon kecantikan, dan bahkan rumah pribadi, kata HRW.

Baca juga: Kepala Urusan HAM PBB Ingatkan Indonesia untuk Tidak Mengkriminalisasi Warga LGBT

Tindakan kriminalisasi tersebut telah membuat beberapa kelompok berisiko enggan mencari layanan pencegahan dan perawatan, kata HRW dalam laporan mengenai kriminalisasi LGBT dan dampaknya pada kesehatan masyarakat yang berjudul, “Scared in Public and Now No Privacy’: Human Rights and Public Health Impacts of Indonesia’s Anti-LGBTQ Moral Panic.

Akibatnya, tingkat penularan HIV di kalangan pria gay naik lima kali lipat sejak 2007, dari 5 persen menjadi 25 persen, kata HRW. Kelompok ini menyumbang sepertiga dari kasus baru infeksi HIV di Indonesia.

“Kegagalan pemerintah Indonesia mengatasi kepanikan moralitas anti-LGBT mengakibatkan konsekuensi buruk bagi kesehatan masyarakat,” kata Kyle Knight, peneliti LGBT dari Human Rights Watch dan penulis laporan tersebut.

“Pemerintah Indonesia harus mengakui bahwa perannya atas perlakuan semena-mena terhadap komunitas LGBT telah sangat membahayakan respon Indonesia terhadap kasus HIV.”

Baca juga: Survei SMRC: LGBT Berhak Hidup di Indonesia

Pendekatan Indonesia yang makin konservatif merusak kesuksesan Indonesia dalam menurunkan laju kasus baru infeksi HIV dalam beberapa dasawarsa terakhir, kata HRW.

Indonesia mencatat 48 ribu kasus HIV baru dan 38 ribu kematian akibat AIDS pada 2016. Hanya sekitar 13 persen dari yang terinfeksi menerima perawawan, menurut data PBB.

Tahun lalu, polisi menggerebek setidaknya 300 orang dan sering mempermalukan warga LGBT yang tertangkap di depan umum. Angka tersebut naik dari tahun-tahun sebelumnya. [ft/au]