Presiden Tiongkok Hu Jintao telah mengadakan pembicaraan dengan Omar al-Bashir setelah upacara penyambutan resmi bagi presiden Sudan itu, yang menghadapi surat perintah penangkapan internasional atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam pidato pembukaan di Balai Agung Rakyat hari Rabu, Hu mengatakan dia berharap kunjungan yang dipertentangkan itu akan mengkonsolidasikan persahabatan antara kedua negara dan mempromosikan kerjasama dalam sejumlah bidang.
Keduanya akan bergabung dengan pejabat-pejabat lain nanti hari Rabu untuk menandatangani sejumlah persetujuan kerjasama. Tiongkok adalah penyedia utama persenjataan untuk Sudan dan pembeli terbesar minyak Sudan.
Organisasi-organisasi HAM berkeberatan terhadap kunjungan itu, dengan mengatakan bahwa Mahkamah Kejahatan Internasional sedang berupaya hendak menangkap Bashir atas tuduhan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di daerah Darfur, Sudan barat. Pertempuran di daerah itu telah menewaskan kira-kira 300.000 orang sejak tahun 2003.