Teman-teman dan keluarga janda Iran, Sakineh Mohammadi Ashtiani yang dijatuhi hukuman mati dengan rajam atas tuduhan perzinahan mengatakan mereka khawatir pihak berwenang akan melaksanakan hukuman mati itu segera.
Putra Sakineh Mohammadi Ashtiani dan salah seorang pengacaranya mengatakan hari Senin penangguhan pelaksanaan hukuman mati selama bulan suci Ramadhan akan berakhir pekan ini. Kantor berita Associated Press mengutip pengacara tersebut mengatakan hukuman rajam dapat dilaksanakan setiap saat.
Namun, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengatakan pihak berwenang Iran memberitahu Duta Besar Italia bagi Iran bahwa keputusan belum diambil. Media Italia mengutip Frattini pada hari Minggu, yang mengatakan hanya pengampunan dari Teheran dapat menyelamatkan nyawa perempuan itu.
Kasus Ashtiani menyulut kemarahan internasional. Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kourchner mengatakan pada hari Senin ia siap melakukan apapun yang diperlukan, termasuk pergi ke Teheran, untuk menyelamatkan perempuan tersebut. Ia menyebut hukuman rajam sebagai bentuk “barbarisme yang paling buruk.”
Pada hari Senin, Vatikan menyebut kemungkinan penggunaan diplomasi di belakang layar dalam usaha menyelamatkan nyawa ibu tersebut.