Hungaria memanggil duta besar AS untuk memrotes pernyataan Presiden Joe Biden bahwa Perdana Menteri Viktor Orban hendak menjadi diktator. Komentar tersebut disampaikan Biden sewaktu berkampanye, kata Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto dalam konferensi pers, Selasa (12/3).
Menanggapi pernyataan Szijjarto, juru bicara Kedutaan Besar AS dalam pernyataan mengatakan: "Duta Besar (David) Pressman selalu menyambut baik kesempatan untuk membahas keadaan demokrasi Hungaria dengan sekutu kami."
Orban secara terbuka mendukung upaya mantan Presiden AS Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih. Pemerintahan nasionalisnya sering berselisih dengan pemerintahan Biden, termasuk mengenai hubungan dekat Hungaria dengan Rusia.
BACA JUGA: Parlemen Hungaria Setujui Keanggotaan Swedia dalam NATOOrban bertemu Trump di Florida pekan lalu dan memujinya sebagai satu-satunya kandidat pemilu presiden yang bisa mengakhiri perang di Ukraina. Setelah pertemuan mereka, Biden mengatakan dalam kampanyenya bahwa Orban "dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak menganggap demokrasi berhasil dan menginginkan kediktatoran", lapor media-media AS.
Menteri Luar Negeri Hungaria menilai pernyataan Biden sebagai kebohongan dan “penghinaan yang sangat serius”. “Cara berpikir presiden dan pemerintahan Demokrat seperti ini merupakan beban berat bagi hubungan bilateral kita,” ujar Szijjarto ketika menjawab pertanyaan pada konferensi pers di Budapest. [ka/lt]