Kelompok Facebook yang mendorong “Demonstrasi untuk Sains” di Washington telah menggalang 600 ribu pengikut hanya dalam beberapa hari.
Para peneliti semakin prihatin dengan tindakan-tindakan awal pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang meresahkan masyarakat ilmuwan.
“Ini pertama kali dalam karier saya, menyaksikan ilmuwan bersemangat dan aktif seperti ini,” kata Chris McEntee, direktur eksekutif Serikat Geofisika Amerika, kelompok profesional 60 ribu ilmuwan bumi dan antariksa.
Trump sejak lama menyebut perubahan iklim bohong dalam pesan-pesan Twitternya. Anggota kabinetnya mempertanyakan konsensus ilmiah bahwa kegiatan manusia adalah penyebab utama perubahan iklim. Tim transisinya meminta nama karyawan Departemen Energi yang bekerja mengenai isu tersebut, permintaan yang ditolak pemimpin departemen yang akan berakhir masa kerjanya.
Sejak pelantikan presiden, laporan-laporan berita menyebut penghentian semua bantuan dana dan kontrak pada Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan membungkam komunikasi EPA serta Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pertanian kepada media.
Situs perubahan iklim EPA dilaporkan menjadi sasaran pemberangusan meskipun saat ini masih berfungsi. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara EPA mengatakan “penghentian sejenak” dalam komunikasi “biasa dalam praktik pemerintahan baru mana pun” dan mengatakan bantuan dana akan dimulai kembali menjelang Jumat.
Tapi banyak ilmuwan mengatakan mereka muak.
Tindakan-tindakan ini aneh dan tidak bisa dibiarkan sebagai kebijakan,” kata penyelenggara “Demonstrasi untuk Sains” dalam pernyataan lewat email.
Belum ada tanggal pasti untuk Demonstrasi untuk Sains. Demonstrasi Iklim Rakyat yang terpisah dijadwalkan tanggal 29 April. [my/al]