Para ilmuwan Swiss menyatakan telah membuat sebuah alat seukuran kotak korek api yang dapat mendeteksi adanya aktivitas bakteri berbahaya.
Para ilmuwan Swiss menyatakan telah membuat sebuah alat seukuran kotak korek api yang dapat mendeteksi adanya aktivitas bakteri berbahaya pada seorang pasien dalam beberapa menit saja, bukannya dalam beberapa hari atau bahkan minggu seperti yang dapat dilakukan teknologi kesehatan sekarang ini.
Para peneliti dari Swiss Federal Institute of Technology in Lausanne (EPFL) menyatakan mereka menemukan solusi di tingkat atom. Perangkat yang baru mereka kembangkan itu ditempatkan di bagian tengah sebuah tuas mikroskopis yang akan bergetar jika ada kegiatan bakteri.
Laser yang terfokus pada tuas itu menangkap getaran dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal-sinyal elektris yang dapat dibaca semudah elektrokardiogram. Jika tidak ada sinyal, kata para peneliti, ini berarti tidak ada bakteri.
Keseluruhan tes itu hanya berlangsung beberapa menit. Ini membuat seorang dokter dapat mengambil sampel bakteri berbahaya itu dan dengan cepat menentukan apakah pengobatan dengan antibiotik tertentu akan berhasil atau tidak.
Tim tersebut kini sedang meneliti untuk mengetahui apakah perangkat mereka dapat digunakan dalam bidang-bidang pengobatan medis lainnya, khususnya untuk mengetahui tumor dan kanker.
Mereka ingin mengetahui apakah alat itu dapat digunakan untuk mengukur metabolisme sel-sel tumor setelah pengobatan kanker, guna mengevaluasi kemanjuran terapi tersebut. Tulisan mengenai penelitian dan pengembangan alat tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Nanotechnology edisi terbaru.
Para peneliti dari Swiss Federal Institute of Technology in Lausanne (EPFL) menyatakan mereka menemukan solusi di tingkat atom. Perangkat yang baru mereka kembangkan itu ditempatkan di bagian tengah sebuah tuas mikroskopis yang akan bergetar jika ada kegiatan bakteri.
Laser yang terfokus pada tuas itu menangkap getaran dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal-sinyal elektris yang dapat dibaca semudah elektrokardiogram. Jika tidak ada sinyal, kata para peneliti, ini berarti tidak ada bakteri.
Keseluruhan tes itu hanya berlangsung beberapa menit. Ini membuat seorang dokter dapat mengambil sampel bakteri berbahaya itu dan dengan cepat menentukan apakah pengobatan dengan antibiotik tertentu akan berhasil atau tidak.
Tim tersebut kini sedang meneliti untuk mengetahui apakah perangkat mereka dapat digunakan dalam bidang-bidang pengobatan medis lainnya, khususnya untuk mengetahui tumor dan kanker.
Mereka ingin mengetahui apakah alat itu dapat digunakan untuk mengukur metabolisme sel-sel tumor setelah pengobatan kanker, guna mengevaluasi kemanjuran terapi tersebut. Tulisan mengenai penelitian dan pengembangan alat tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Nanotechnology edisi terbaru.