Menteri Keuangan Pakistan Abdul Hafeez Shaikh dijadwalkan ikut dalam pembicaraan ekonomi darurat di kantor pusat Dana Keuangan Internasional (IMF) di Washington hari Rabu, selagi negaranya menghadapi dampak banjir yang menghancurkan.
Direktur Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah, IMF, Masood Ahmed, mengatakan pengrusakan akibat banjir merugikan pendapatan pajak Pakistan selagi pengeluaran untuk upaya pertolongan darurat meningkatkan pengeluaran secara drastis dan negara itu menghadapi biaya pembangunan kembali besar-besaran.
Pakistan tadinya sudah berusaha mulai melunasi pinjaman sebesar 11 miliar dolar dari IMF yang membantu negara itu mengatasi krisis ekonomi global. Sebagai imbalan atas pinjaman itu, Pakistan berjanji akan memperketat kebijakan ekonomi dan memangkas pengeluaran.
Masood Ahmed mengatakan target anggaran itu terpaksa ditinjau kembali. Namun ia menambahkan krisis itu masih belum berakhir sehingga sulit untuk menyimpulkan gambaran ekonominya.