IMF Naikkan Prakiraan Pertumbuhan China Namun Peringatkan Mengenai Hutang

Mobil baru tampak berderet di lapangan parkir di Shenyang, provinsi Liaoning, China (16/1). (foto REUTERS/Stringer)

Prakiraan IMF menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi China namun peningkatan hutang telah memicu keprihatinan mengenai keuangan negara itu dan meningkatkan risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi.

IMF hari Senin menaikkan prakiraan pertumbuhan ekonomi China tapi mengatakan meningkatnya hutang telah memicu keprihatinan mengenai keuangan negara itu dan meningkatkan risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Laporan IMF mengatakan ekonomi kedua terbesar dunia itu bisa tumbuh sampai 6,5 % tahun ini. Pertumbuhan itu meningkat 0,3 poin dari prakiraan IMF bulan Oktober.

Meski demikian pertumbuhan itu didukung oleh anggaran besar pemerintah dan perluasan kredit yang cepat yang “meningkatkan risiko pertumbuhan makin lamban” kata IMF.

Laporan itu menambahkan meningkatnya keprihatinan mengenai dampak ekonomi hutang yang meningkat sejak krisis global tahun 2008 ketika China menyuntikkan kredit untuk mendorong pertumbuhan.

Pertumbuhan China bertahan pada 6,7% dalam tiga bulan yang berakhir bulan September, didukung oleh anggaran pemerintah dan maraknya penjualan real estate dan pinjaman bank. Para pakar sektor swasta memperkirakan pertumbuhan itu akan menurun karena para regulator memperketat pengawasan untuk meredakan meningkatnya kredit dan harga rumah yang dianggap sebagai risiko keuangan.

Para pemimpin negara komunis itu berusaha menjaga pertumbuhan yang lebih berkelanjutan berdasarkan belanja konsumen dari pada perdagangan dan investasi tapi berkali-kali memompa kredit ke dalam perekonomiannya untuk menghindari kerugian dan hilangnya lapangan kerja yang berbahaya secara politik.

Total hutang China telah meningkat setara dengan 250% produk bruto nasional, angka yang tinggi bagi perekonomian yang sedang berkembang. Itu menyebabkan peringatan mengenai kemungkinan krisis keuangan atau melambatnya pertumbuhan.

IMF mengatakan “berlanjutnya ketergantungan akan langkah-langkah kebijakan stimulus dengan perluasan kredit serta lambannya kemajuan dalam mengatasi hutang-hutang perusahaan besar, khsususnya dalam memperketat anggaran perusahaan-perusahaan negara, meningkatkan risiko pertumbuhan yang melambat atau penyesuaian yang mengganggu.”

IMF mengatakan stimulus resmi China bisa mengarah pada kinerja yang lebih kuat dari prakiraan yang mungkin bisa mendorong pertumbuhan bagi mitra-mitra dagang China. Namun IMF memperingatkan itu bisa terganggu jika pemerintah melakukan “kebijakan-kebijakan perdagangan proteksionis.” [my/isa]