Pemerintah India membalas pajak impor yang dikenakan oleh Amerika atas baja dan aluminiumnya dengan menaikkan pajak impor atas 29 jenis barang buatan Amerika bernilai 240 juta dollar.
India mengumumkan tarif impor itu hari Kamis (21/6) setelah Amerika mengabaikan permintaannya untuk mengecualikan India karena jumlah ekspornya ke Amerika sangat kecil dibanding negara-negara lain, seperti Cina dan Uni Eropa. Impor baja dan aluminium dari India hanya merupakan dua persen atau 1,5 milyar dolar dari keseluruhan impor Amerika.
India adalah negara terbaru yang membalas tindakan Presiden Donald Trump menaikkan pajak impor atas baja dan aluminium.
Di antara barang-barang pertanian Amerika yang dikenakan tarip impor lebih tinggi itu adalah apel, kacang almond, kenari, kacang buncis dan kacang-kacangan lainnya, ditambah produk-produk yang menggunakan baja.
India adalah pembeli terbesar kacang almond dan di antara pengimpor apel Amerika yang terbesar.
Pemerintah India melancarkan tindakan balasan itu karena khawatir Amerika akan menarget barang-barang ekspor india yang lebih penting seperti obat-obatan.
“Ini adalah sinyal yang tepat,” kata Rajiv Kumar, pejabat lembaga riset pemerintah NITI Asyog, dan “saya harap semua sengketa dagang ini akan berhenti.”
India terdapat dalam daftar negara yang menurut Presiden Trump menjalankan praktik dagang yang tidak adil. Ketika berbicara dalam pertemuan puncak G-7 di Kanada belum lama ini, Trump mengatakan, “Bukan hanya negara-negara G-7. India menetapkan pajak impor 100 persen atas barang-barang tertentu buatan Amerika. Seratus persen, tapi Amerika tidak memajak barang-barang buatan India. Ini tidak bisa berlangsung terus.” [ii]