India Kaitkan Kesejahteraan Desa dengan Ekonomi Digital

Pedagang kecil di Mumbai, India pun memanfaatkan era digital dengan menerima pembayaran lewat kartu (foto: dok).

India membelanjakan milyaran dolar untuk program kesejahteraan sosial bagi orang miskin, tetapi korupsi, penipuan, dan ketidakefisienan seringkali membuat bantuan itu tidak sampai ke orang miskin. Tetapi kini, pemerintah mulai mengubah cara mensejahterakan orang miskin, dengan mengaitkan program-program kesejahteraan dengan proyek identitas biometrik terbesar di dunia di mana lebih dari satu milyar orang telah diberi kartu biometrik.

Wartawan VOA Anjana Pasricha melaporkan bagaimana penduduk desa di negara bagian Himachal Pradesh di pegunungan Himalaya, India utara, diuntungkan setelah beralih dari uang tunai ke pembayaran digital.

Bekerja keras di desa Tanda, Biru Devi tahu, pekerjaannya akan dibayar. Bersama perempuan lain, ia bekerja dibawah program pemerintah yang menjamin keluarga miskin di desa mendapat upah untuk 100 hari kerja setahun.

Biru Devi mengatakan, "Sebelumnya upah saya tidak pernah dibayar pada waktunya, mungkin tagihannya tidak masuk. Tetapi kini upah saya masuk ke rekening bank saya dan tidak tertunda."

Subsidi pemerintah terhadap orang-orang miskin kini dilakukan memakai kartu biometrik di India, untuk mengurangi kemungkinan korupsi (foto: ilustrasi).

Pembayaran menjadi efisien setelah bank sektor publik dan pemerintah desa memimpin program untuk menjadikan Tanda sebagai desa digital. Semua penduduk dibujuk untuk membuka rekening bank yang dikaitkan dengan kartu identitas biometrik, disebut Aadhaar, sehingga bahkan orang buta huruf dapat mengoperasikannya. Peralihan dari uang tunai ke pembayaran digital menghilangkan perantara yang biasanya menguntit uang dari program mengentaskan kemiskinan.

Ekta Mahajan, Manajer Cabang Bank Negara India di Palampur mengatakan, "Mereka senang karena cukup menunjukkan kartu Aadhaar, dan sidik jari, mereka akan mendapat uang, memasukkan uang itu ke rekening atau mengalihkan uang itu ke rekening lain, jadi ada perubahan. Tidak akan ada lagi korupsi, tidak akan ada lagi komisi, mereka langsung menerima upah dan lebih cepat."

Di toko desa setempat, ransum makanan bersubsidi bagi keluarga miskin diberikan setelah identitas penduduk yang memenuhi syarat diverifikasi melalui kartu elektronik dan sidik jari. Cara ini menghapus praktik mengalihkan makanan ke orang lain.

Penduduk Tanda juga menyadari betapa ekonomi perbankan bisa menguntungkan mereka dengan cara lain.

Dan dengan ponsel pintar mereka, penduduk desa kini berbelanja sayuran dan bahan pangan di toko lokal dengan cara modern.

Melompat ke era digital telah mengubah desa di Himalaya ini dengan lebih banyak cara.(ka/al)