Indonesia Dapat Sumbangan 4,6 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Amerika

  • Fathiyah Wardah

Seorang pekerja membongkar kotak vaksin COVID-19 Pfizer di Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, 19 Agustus 2021. (Foto: Antara Foto/Fauzan/via Reuters)

Indonesia mendapat sumbangan vaksin COVID-19 merek Pfizer dari Amerika Serikat sebanyak 4.644.900 dosis yang disalurkan melalui Fasilitas COVAX dan dikirim dalam empat tahap.

Indonesia kembali mendapatkan bantuan kiriman vaksin dari pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Jumat (17/9). Bantuan tersebut tiba di tengah kesenjangan vaksin yang meningkat antara negara maju dan negara-negara berkembang.

Dalam jumpa pers secara virtual menyambut ketibaan vaksin Pfizer donasi dari Amerika Serikat di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (17/9), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan sejak Kamis (16/9) dan hari ini, pemerintah Amerika telah mengirim vaksin Pfizer sebanyak 877.500 dosis dan 1.755.000 dosis.

Sebanyak 1.140.750 dosis lainnya akan tiba dalam pemberian tahap ketiga yang jatuh pada Minggu (19/9). Selanjutnya, pengiriman tahap keempat dari vaksin tersebut yang berjumlah sebanyak 871.650 dosis akan dilakukan pada 23 September.

Pekerja mengenakan masker pelindung menurunkan Moderna hasil kerjasama internasional Indonesia-Amerika Serikat melalui fasilitas multilateral COVAX, di terminal kargo Soekarno Hatta International, 11 Juli 2021. (Foto: Courtesy Biro Pers via Reuters)

Menurut Retno, apabila ditambahkan dengan 8.000.160 dosis vaksin Moderna yang sudah diterima Indonesia sebelumnya, maka pemerintah AS sudah mendonasikan vaksin COVID-19 kepada Indonesia sebanyak 12.645.060 dosis.

"Berbagi dosis vaksin COVID-19 sangat penting dalam mengatasi situasi darurat pandemi saat ini, di mana pasokan vaksin global masih langka, saat di mana kesenjangan vaksin masih besar," kata Retno.

Menlu RI Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, 9 September 2021. (Foto: Kemlu RI)

Beberapa hari lalu, lanjutnya, COVAX telah menyampaikan pihaknya tidak dapat memenuhi target pengiriman dua miliar dosis vaksin hingga akhir tahun. Bahkan COVAX telah menetapkan tenggat baru untuk target ini, yaitu kuartal pertama 2022.

Retno menambahkan dalam pertemuan dengan menteri kesehatan dari negara-negara anggota G-20 pada 5 September, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan tiga langkah luar biasa yang diperlukan saat ini untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin COVID-19.

Langkah tersebut mencakup pertukaran antrean dosis antara negara dengan tingkat vaksinasi tinggi dengan negara yang tingkat vaksinasinya rendah melalui Fasilitas COVAX, mempercepat realisasi berbagi dosis vaksin, serta transfer teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mendukung produksi vaksin COVID-19 di kawasan lain.

BACA JUGA: Indonesia Terima Sumbangan 150 Ventilator dari Amerika

Selain dari Amerika Serikat, lanjut Retno Indonesia kemarin juga menerima bantuan vaksin AstraZeneca dari Prancis melalui Fasilitas COVAX sebanyak 968.360 yang merupakan pengiriman tahap kedua dari total komitmen tiga juta dosis vaksin.

Hingga saat ini, Indonesia telah menerima 1.327.060 dosis vaksin AstraZeneca dari Prancis.

Retno menegaskan terus berdatangannya donasi vaksin COVID-19 tersebut membuktikan upaya diplomasi vaksin Indonesia untuk menggalang solidaritas global memberikan manfaat nyata bagi rakyat.

Dia menambahkan upaya pemerintah untuk mengamankan kebutuhan vaksin nasional akan terus dilakukan melalui berbagai terobosan, termasuk bekerja sama dengan negara dan pihak manapun.

Pemerintah AS mengirimkan 3 juta dosis vaksin Moderna untuk membantu mengatasi perebakan COVID-19 di Indonesia (foto: ilustrasi).

Retno mengatakan ia saat ini akan melakukan kunjungan kerja ke Los Angeles dan Houston, untuk bertemu dengan sejumlah perusahaan pengembang vaksin COVID-19 dan teknologi vaksin multi platform. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari lawatannya pada Agustus.

Dalam kunjungannya ke Amerika awal Agustus lalu, Retno menjelaskan pemerintah Indonesia memperoleh dukungan baru untuk penanganan pandemi COVID-19 berupa penyediaan tambahan dana sebesar US$ 30 juta. Kemudian ada juga dukungan obat-obatan terapeutik oleh salah satu perusahaan Amerika Serikat senilai kurang lebih US$ 51,6 juta. Sehingga total bantuan Amerika untuk Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah US$ 81,6 juta.

BACA JUGA: Vaksin Pfizer Yang Dibeli Indonesia, Tiba di Bandara Soetta

Dalam kesempatan yang sama, Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim juga berterima kasih atas komitmen pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan pemerintah Amerika dalam menangani pandemi COVID-19.

"Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyumbangkan setengah miliar dosis vaksin Pfizer kepada masyarakat internasional. Amerika Serikat memberikan vaksin Pfizer ini tanpa syarat karena kami sadar berbagi dosis vaksin merupakan hal yang penting untuk mengakhiri pandemi COVID-19," ujar Kim.

Your browser doesn’t support HTML5

Indonesia Dapat Sumbangan 4,6 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Amerika

Kim menambahkan pemerintah Amerika meyakini bahwa upaya yang diperlukan untuk mengalahkan pandemi COVID-19 adalah dengan terus memperbesar tingkat vaksinasi secara global. Bersama pemerintah Indonesia, Amerika berkomitmen memberikan vaksin yang aman dan efektif kepada banyak orang.

Menurut Kim, perusahaan-perusahaan swasta juga terus memberikan dukungan penanganan COVID-19 kepada Indonesia. Hal ini menunjukkan kuatnya hubungan antara pemerintah dan rakyat kedua negara. [fw/rs]