Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah telah melampaui 2.000.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (9/10) mengatakan angka itu telah merangkak naik menjadi 2.010.
Nugroho juga mengatakan pencarian ribuan korban yang dikhawatirkan terkubur dalam lumpur dan puing-puing di tiga perkampungan yang paling parah ditimpa gempa dan tsunami di kota Palu akan dihentikan hari Kamis, hampir dua minggu setelah bencana tanggal 28 September itu.
BACA JUGA: Penduduk Terdampak Gempa di 3 Permukiman di Palu akan DirelokasiDia mengatakan pihak berwenang akan mengadakan doa untuk menandai akhir pencarian di daerah Petobo, Balaroa dan Jono Oge, di mana gempa menyebabkan tanah yang gembur dan basah likuefaksi sehingga menelan rumah-rumah dan mengubur para penghuni di dalamnya.
Nugroho mengatakan upaya untuk mengeluarkan mayat tidak dilanjutkan karena medan yang sulit dan kondisi mayat yang telah membusuk lama sehingga tidak dapat dikenali dan dapat menyebabkan kontaminasi. [lt]