Presiden Indonesia Jokowi Widodo telah menyetujui penerimaan bantuan internasional terkait gempa bumi dan tsunami yang menghantam Sulawesi Tengah.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan pengumuman itu dalam cuitan di Twitter Senin pagi.
Minggu malam, korban tewas dikukuhkan berjumlah 832, dan kota Palu menderita dampak gempa dan tsunami paling parah.
BACA JUGA: BNPB: Presiden Izinkan Bantuan Asing Untuk Palu-DonggalaPara pejabat Indonesia mengatakan mereka khawatir jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami hari Jumat itu bisa melonjak menjadi ribuan ketika tim SAR berhasil mencapai daerah-daerah terpencil.
Bandara hampir tidak berfungsi, sebagian besar pembangkit tenaga masih listrik juga belum berfungsi, dan jalan-jalan hancur.
Ketika mengunjungi Palu hari Minggu, Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu kebutuhan mendesak adalah membawa peralatan berat yang dibutuhkan untuk memindahkan puing-puing besar.
Kepada para korban bencana dia mengharapkan mereka bersabar. “Kami tahu bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan dengan segera, tetapi kondisinya sekarang tidak mungkin,” tambahnya.
Presiden Jokowi mengatakan kepada para tentara yang dikerahkan di daerah itu agar siap bekerja tanpa henti.
Berbagai gambar di televisi memperlihatkan bangunan, mobil dan pohon membentuk onggokan puing-puing.
BACA JUGA: Warga Perancis, Korsel dan Malaysia di Palu Belum DitemukanSeorang wanita muda ditarik keluar hidup-hidup dari reruntuhan Hotel Roa Roa yang runtuh di Palu. Namun tim SAR mengatakan jumlah suara lain yang menangis minta tolong secara bertahap menyusut pada hari Minggu dan kini tidak lagi terdengar lagi.
Sementara itu para petugas keamanan tampaknya tidak berbuat banyak untuk menghentikan penjarah makanan dan persediaan lain dari pusat-pusat perbelanjaan yang rusak.
BACA JUGA: Aparat Diminta Tegas Cegah Penjarahan Meluas di Sulawesi TengahGempa berkekuatan 7,5 pada skala Richter memicu tsunami besar dengan tinggi gelombang mencapai 6 meter di beberapa titik, sehingga membanjiri kota Palu dan Donggala.
Pihak berwenang mengatakan ratusan orang berada di pantai Palu untuk menghadiri festival ketika gempa bumi dan tsunami menghantam, menyapu banyak orang hingga tewas ketika gelombang raksasa tersebut tiba. [lt]