Indonesia dan Malaysia pada Sabtu (15/5) menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk melakukan intervensi dan menghentikan serangan Israel ke Gaza, sementara konflik antara pasukan Israel dan militan Palestina terus membara.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, kedua pemimpin itu sepakat bahwa "aksi tercela" Israel harus segera dihentikan.
"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus bertindak cepat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel, dan menyelamatkan nyawa warga Palestina," kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi.
BACA JUGA: Kutuk Serangan Israel, Jokowi: Agresi terhadap Palestina Harus Segera Dihentikan"Hingga saat ini, Dewan Keamanan PBB belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang situasi terkini di Palestina karena adanya tentangan dari Amerika Serikat," katanya.
Malaysia telah lama menjadi pendukung setia perjuangan Palestina, mendorong solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.
Dewan Keamanan akan secara terbuka membahas kekerasan yang memburuk pada hari Minggu (16/5), kata para diplomat pekan ini. Dewan beranggotakan 15 orang itu telah bertemu secara tertutup pekan ini tentang konflik terburuk di kawasan itu dalam beberapa tahun, tetapi sejauh ini belum menyepakati suatu pernyataan publik, kata para diplomat.
Israel menghantam Gaza dengan serangan udara dan militan Palestina melancarkan serangan roket ke Israel pada hari Sabtu (15/5).
Pejabat medis Palestina mengatakan setidaknya 136 orang, termasuk 34 anak-anak dan 21 perempuan, telah tewas di Gaza sejak pertempuran pecah pada hari Senin lalu.
Israel telah melaporkan delapan orang tewas, termasuk seorang tentara di perbatasan Gaza dan enam warga sipil, dua di antaranya anak-anak.
Di Tepi Barat, Palestina melaporkan 11 tewas setelah para demonstran dan pasukan Israel bentrok. [vm/ft]