Tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia pada 2011 diharapkan terus mengalami peningkatan. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan target kunjungan wisatawan ke Indonesia mencapai 7,7 juta wisatawan selama 2011.
Target ini didasarkan pada pencapaian jumlah kunjungan wisatawan pada 2010 lalu yang mencapai lebih dari 7 juta wisatawan atau tumbuh 8,5 persen dibandingkan tahun 2009. Pada tahun ini dari 7,7 juta target kunjungan wisatawan, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan pemasukkan devisa dari sektor pariwisata mencapai 8,5 miliar dolar Amerika.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik Usai Pembukaan Musyawarah Daerah Partai Demokrat Wilayah Bali di Sanur Bali pada Jumat Siang.
Jero Wacik mengungkapkan dari target yang ada Bali diharapkan memberikan sumbangan terbesar dengan target kunjungan mencapai 2,5 juta wisatawan. Jero Wacik mengaku optimis target yang ditetapkan akan tercapai menyusul kembali puluhnya kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi lain di luar Bali, sehingga diharapkan tersebarnya wisatawan secara merata ke seluruh destinasi wisata di Indonesia.
Selanjutnya, Wacik mengatakan, “Distribusi di Jawa banyak, di Jakarta, Bandung, Jogya, Jawa Tengah kemudian Batam, Bintan itu besar, Sulawesi Utara mulai naik, Sumatra Utara mulai naik , Sumatera Selatan mulai naik , Maluku mulai walaupun masih kecil tapi naik , dan saya rasa optimis tahun 2011 akan bagus.”
Namun, Jero Wacik juga mengakui distribusi wisatawan hingga saat ini masih menjadi salah satu kendala pembangunan pariwisata Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Subhiksu menambahkan, belum meratanya distribusi wisatawan menjadi kendala dalam pembangunan pariwisata Bali. Menurut Subhiksu, belum meratanya distribusi pariwisata selama ini terjadi karena pengelolaan pariwisata dikendalikan oleh masing-masing kabupaten akibat pemberlakuan otonomi daerah di tingkat kabupaten.
Menurut Subhiksu, “Karena destinasi atau obyek wisata ada di Kabupaten/kota. Karena penerapan otonomi daerah sehingga perlu kebijakan manajemen pengelolaan satu pulau untuk menyeimbangkan.”
Subhiksu menambahakan kini Pemerintah Provinsi Bali mempertimbangkan untuk mengembangkan pembangunan pariwisata Bali dalam manajemen pariwisata satu pulau. Kebijakan ini sebagai upaya untuk mewujudkan konsep pariwisata yang merata di 9 kabupaten/kota di Bali. Selain itu untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan.