Penjaga pantai Taiwan, Kamis (22/2) mengatakan sebuah kapal China yang terbalik saat terjadi pengejaran sedang berusaha menghindari kapal patroli dan “kehilangan keseimbangan” dalam insiden mematikan yang dikutuk oleh Beijing.
Laporan itu memberikan rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut setelah China menuduh pihak berwenang Taiwan “berusaha menghindari tanggung jawab mereka dan menyembunyikan kebenaran” mengenai insiden pekan lalu yang menewaskan dua warga negara China.
Speedboat yang membawa empat orang terbalik pada tanggal 14 Februari di dekat kepulauan Kinmen Taiwan saat dikejar oleh penjaga pantai Taiwan, dan melemparkan semua penumpang ke dalam air.
Dua awak lainnya diselamatkan dan ditahan sementara di Kinmen, wilayah yang dikelola oleh Taipei tetapi terletak hanya lima kilometer dari kota Xiamen di China.
Foto selebaran yang diambil pada 14 Februari 2024 oleh Penjaga Pantai Taiwan dan dirilis pada 15 Februari ini menunjukkan staf Penjaga Pantai Taiwan mengelilingi speed boat China yang terbalik di dekat Kepulauan Kinmen. (Handout / TAIWAN COAST GUARD / AFP)
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Seorang yang selamat dilaporkan mengklaim kapal itu “ditabrak,” sementara Taiwan bersikeras bahwa penjaga pantai mengikuti prosedur yang sah.
Dalam konferensi pers di Kinmen, Kamis (22/2), otoritas penjaga pantai mengatakan kapal China tersebut telah “kehilangan keseimbangan dan terbalik” setelah “lari berkelok-kelok” untuk menghindari pemeriksaan. “Selama pengejaran, yang berlangsung sekitar satu menit atau lebih… kapal daratan (China) mengular untuk menjauh dari kapal patroli kami,” kata pejabat penjaga pantai Chen Chien-wen kepada para wartawan.
“Perahu berbelok tajam ke kanan, menyebabkan buritannya membentur bagian kanan depan kapal patroli kami… Speedboat China kehilangan keseimbangan dan terbalik karena gaya sentrifugal.”
Taiwan juga mendesak China untuk memberikan waktu guna melakukan penyelidikan setelah Kantor Urusan Taiwan di Beijing mengecam “perlakuan kasar Taipei terhadap nelayan China daratan” dan “tindakan jahatnya yang mengabaikan kehidupan.”
Taiwan membela tindakannya dengan mengatakan kapal China tersebut berada di perairan terlarang, sementara China berjanji akan meningkatkan “operasi patroli penegakan hukum” di wilayah tersebut.
Pejabat penjaga pantai China juga sempat menaiki kapal wisata Taiwan, Senin (19/2). [lt/em]