Irak dan Turki Ambil Tindakan untuk Hukum Warga Kurdi karena Lakukan Referendum

Serdadu Turki dan Irak duduk di atas tank-tank Turki saat latihan di Silopi, dekat pintu perbatasan Habur yang berbatasan dengan Irak, di tenggara Turki, Selasa, 26 September 2017 (DHA-Depo Photos via AP)

Sementara Kurdi merayakan persetujuan besar bagi referendum kemerdekaan, Irak mengambil langkah untuk menghukum kawasan yang hendak memisahkan diri itu. Irak bertekad menutup wilayah udara dan bergabung dengan Turki dalam melakukan latihan militer.

Parlemen Irak menyebut referendum itu sebagai tidak konstitusional Rabu dan juga minta PM Haider al-Abadi agar mengirim pasukan ke kawasan Kirkuk yang dikuasai warga Kurdi serta mengambil alih kendali atas lapangan-lapangan minyak disana.

Irak memberitahu 34 negara yang memiliki misi diplomatik di Kurdistan agar menutupnya dan mendesak Abadi agar melaksanakan keputusan untuk memecat gubernur Kirkuk Najmaldin Karim.

“Kami akan memberlakukan kekuasaan federal terhadap kawasan Kurdistan, dan kami sudah mulai melakukannya,” kata Abadi.

Referendum itu tidak mengikat, tetapi merupakan langkah pertama dari sebuah proses yang akan mengarah kepada kemerdekaan Kurdi. Kecaman datang dari Irak, Iran, Turki, dan Amerika. Negara-negara ini mengatakan, hal ini menimbulkan ketidakstabilan, khususnya saat semua pihak masih bertempur melawan ISIS. [jm]