Irak Mencoba Terus Menekan ISIS

Pasukan Irak saat baku tembak dengan para militan ISIS, di distrik Wahda, timur Mosul, Irak, 10 Januari 2017.

Pasukan Irak terus melancarkan penumpasan terhadap ISIS, walaupun tentara Amerika dan koalisi yang didukungnya telah menghentikan usaha itu untuk sementara waktu.

Penerbitan militer Irak, Senin (6/1/2020), merilis foto-foto tentang serbuan di Provinsi Salahuddin. Menurut laporan tersebut, Pasukan Irak berhasil menghancurkan tiga tempat persembunyian ISIS, menyita sejumlah bahan peledak dan dokumen penting.

Juru bicara pasukan koalisi, kolonel Myles Caggins, mengatakan “pasukan Irak secara aktif sedang melancarkan operasi melawan ISIS.”

Ini adalah operasi militer Irak yang pertama melawan ISIS sejak koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), Minggu (5/1/2020), mengumumkan penghentian sementara usaha membantu dan melatih pasukan Irak melawan ISIS. AS beralasan hal itu dilakukan agar pihaknya bisa memusatkan perhatian untuk melindungi pasukan Amerika dan sekutunya dari kemungkinan serangan kelompok militan yang didukung Iran.

Keprihatinan akan serangan Iran atau kelompok-kelompok yang didukungnya mencuat setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Solemani oleh Amerika pada Minggu (5/1/2020) di bandara Baghdad, di Irak.

Penghentian bantuan pelatihan Amerika itu disebabkan apa yang disebut pejabat Amerika sebagai serangan yang semakin gencar yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok milisi pro-Iran yang menarget personel AS, dan kemungkinan serangan balasan Iran atas serangan AS yang menewaskan Jenderal Soleimani.

Para pejabat kontra-teroris Amerika telah memperingatkan bahwa runtuhnya kekhalifahan ISIS di Irak dan Suriah tidak akan menghentikan perang yang dilancarkan oleh sekitar 1 4 ribu kombatan ISIS yang masih bertahan.

Kata Jennifer Cafarella, kepala bagian riset lembaga Study of War di Washington, Irak akan kalah dalam perang melawan ISIS tanpa bantuan AS Masalahnya, kata Cafarella, adalah “berapa cepat dan berapa gawatnya kekalahan itu.” [ii/pp]