Pemerintah Irak telah meminta militer AS agar melakukan serangan udara terhadap kelompok militan Islamis Sunni yang menguasai Irak utara.
Pejabat militer tertinggi Amerika mengatakan pemerintah Irak telah meminta Amerika melakukan serangan udara guna melawan militan Islamis Sunni yang telah menguasai kota-kota utama di Irak utara.
Jenderal Martin Dempsey, Ketua Gabungan Kepala Staf Militer Amerika, hari Rabu (18/6) mengatakan di hadapan sebuah sub-komisi Senat bahwa Irak meminta Amerika melakukan serangan udara terhadap kelompok militan itu, yang hari Rabu menyerang kilang minyak utama Irak.
Pertempuran antara militan dan pasukan keamanan Irak terjadi di kilang minyak Beiji, yang terletak di pertengahan antara Baghdad dan Mosul.
Militan menguasai Mosul minggu lalu, dan kementerian luar negeri India hari Rabu mengatakan 40 buruh konstruksi India telah diculik dari kota itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki bertekad pasukan keamanannya akan menyerang balik melawan terorisme dan menggambarkan kekalahan Irak dari militan sejauh ini sebagai sebuah kemunduran.
Juga Rabu, Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji negaranya yang mayoritas warganya umat Syiah akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah di Irak dari apa yang disebutnya “teroris.”
Sementara itu Presiden Amerika Barack Obama dijadwalkan akan bertemu para pemimpin Kongres untuk membahas situasi di Irak dan berbagai alternatif respons terhadap pergerakan militan itu.
Obama sedang mempertimbangkan sejumlah tanggapan, termasuk bantuan bagi pasukan keamanan Irak dan melancarkan serangan udara, selagi menekankan perlunya kesatuan politik.
Jenderal Martin Dempsey, Ketua Gabungan Kepala Staf Militer Amerika, hari Rabu (18/6) mengatakan di hadapan sebuah sub-komisi Senat bahwa Irak meminta Amerika melakukan serangan udara terhadap kelompok militan itu, yang hari Rabu menyerang kilang minyak utama Irak.
Pertempuran antara militan dan pasukan keamanan Irak terjadi di kilang minyak Beiji, yang terletak di pertengahan antara Baghdad dan Mosul.
Militan menguasai Mosul minggu lalu, dan kementerian luar negeri India hari Rabu mengatakan 40 buruh konstruksi India telah diculik dari kota itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki bertekad pasukan keamanannya akan menyerang balik melawan terorisme dan menggambarkan kekalahan Irak dari militan sejauh ini sebagai sebuah kemunduran.
Juga Rabu, Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji negaranya yang mayoritas warganya umat Syiah akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah di Irak dari apa yang disebutnya “teroris.”
Sementara itu Presiden Amerika Barack Obama dijadwalkan akan bertemu para pemimpin Kongres untuk membahas situasi di Irak dan berbagai alternatif respons terhadap pergerakan militan itu.
Obama sedang mempertimbangkan sejumlah tanggapan, termasuk bantuan bagi pasukan keamanan Irak dan melancarkan serangan udara, selagi menekankan perlunya kesatuan politik.