Irak mengumumkan dimulainya serangan untuk merebut kembali provinsi Anbar di bagian barat yang dari militan Negara Islam (ISIS) yang menguasai daerah tersebut, termasuk ibukota Ramadi dan kota Fallujah.
Pernyataan yang disiarkan melalui televisi tersebut mengatakan operasi itu akan melibatkan pasukan Irak serta pejuang Syiah dan Sunni.
Pemerintah Irak menjadikan Anbar prioritas setelah ISIS merebut Ramadi dalam sebuah ofensif bulan Mei yang mendorong kritik terhadap militer Irak dan tanggapan mereka terhadap gerakan militan.
Ramadi terletak sekitar 125 kilometer sebelah barat ibukota Irak, Baghdad, di mana beberapa serangan bom Minggu menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 80 lainnya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangn ini, tetapi sejumlah pemboman serupa telah dikaitkan dengan kelompok ISIS.
Para militan telah menguasai daerah yang luas di utara dan barat Irak tahun lalu, dan mereka muncul bersamaan dengan peningkatan tajam kematian sipil dan militer di Irak. Tahun lalu, jumlah kematian melonjak 82 persen dari tahun 2013, sementara jumlah tahun 2013 sendiri merupakan dua kali lipat kematian tahun sebelumnya.
Sejauh ini di 2015, kekerasan memburuk di saat militer dan milisi mencoba untuk merebut kembali wilayah dari militan, dan Amerika Serikat memimpin kampanye koalisi serangan udara yang menargetkan kelompok Negara Islam.
Hingga bulann Juni, hampir 7.800 orang telah tewas, menurut data PBB, menandai peningkatan lebih dari 600 kematian selama periode yang sama tahun lalu.